kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak strategi ROTI menjalani bisnis di tengah kondisi pandemi Covid-19


Senin, 06 September 2021 / 21:39 WIB
Simak strategi ROTI menjalani bisnis di tengah kondisi pandemi Covid-19
ILUSTRASI. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI). KONTAN/Cheppy A. Muchlis/25/11/2020


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang serba tak pasti, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI) tetap menekankan sikap adaptif terhadap daya beli, pola konsumsi, pola belanja, serta pola aktivitas masyarakat Indonesia. Hal ini dilakukan agar perseroan dapat menerapkan strategi bisnis yang tepat dalam menghadapi dinamika dan tantangan usaha di masa pandemi.

Head Investor & Public Relation ROTI, Hadi Susilo memaparkan, pola konsumsi masyarakat terhadap roti pada saat dan sebelum pandemi telah banyak mengalami perubahan. Dia mencontohkan, kini konsumen ROTI banyak yang menyukai roti tawar untuk nantinya disajikan di rumah, karena aktivitas di luar rumah, seperti bekerja ke kantor dan belajar di sekolah ditiadakan untuk sementara. 

"Kami konsisten melakukan analisa daya beli, pola konsumsi sebelum adanya pandemi, orang mengonsumsi roti pada saat pulang kantor atau pagi-pagi. Tapi dengan adanya pandemi, sekarang orang lebih suka roti tawar untuk disajikan di rumah dengan berbagai seleranya untuk selai masing-masing," papar Hadi dalam Paparan Publik Virtual, Senin (6/9). 

Maka dari itu, lanjut Hadi, di tengah pembatasan sosial yang masih berlangsung, ROTI mencoba fokus pada penjualan di area pemukiman dan pusat kota. Tentunya dengan tetap mengedepankan produk-produk unggulan mereka, seperti ragam roti tawar dan juga roti sobek. 

Begitu pun dengan analisa pola belanja masyarakat. Dengan adanya pandemi Covid-19, aktivitas di rumah menjadi lebih dominan. Sehingga ROTI dengan sigap meningkatkan distribusi di kanal tradisional lewat sepeda dan juga sepeda motor, untuk menjemput konsumen yang lebih banyak menghabiskan waktu mereka di rumah. 

Baca Juga: Nippon Indosari Corpindo (ROTI) yakin kinerja makin bertumbuh tahun ini

"Kami juga lihat pola aktivitas masyarakat Indonesia secara keseluruhan, kalau dulu minimarket di kantor lebih banyak untuk produk roti. Kami lebih banyak fokus di lingkungan perumahan dan tingkat perkotaan. Tiga resep ini yang saat ini kami jaga untuk menetapkan strategi yang tepat memenangkan pasar roti di Indonesia," jelas Hadi. 

Namun demikian, strategi-strategi di atas tentunya akan selalu adaptif mengikuti dinamika pandemi Covid-19 di Tanah Air. Itulah sebabnya, tak hanya analisa saja yang harus diutamakan, sikap adaptif terhadap perubahan kondisi Indonesia saat ini juga menjadi strategi yang sama pentingnya. 

"Di saat Covid-19 sudah mulai membaik dan kegiatan sekolah dan kantor sudah mulai berjalan kembali, kami harus menggeser fokus kami yang tadinya di sektor perumahan dan perkotaan untuk kembali ke perkantoran dan sekolah untuk merangkul potensi pertumbuhan penjualan," pungkasnya. 

 

Sedikit informasi, hingga semester I-2021, ROTI mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 1,55 triliun. Angka itu menyusut 7,01% dari torehan penjualan neto ROTI di semester I-2020 senilai Rp 1,67 triliun.

Berdasarkan materi paparan publik, penjualan kotor ROTI masih dipimpin oleh penjualan di segmen roti tawar sebesar 68%. Kemudian disusul segmen roti manis 32%, dan segmen lain-lain sebanyak 2% dari penjualan ragam varian kue.

Adapun, per 30 Juni lalu, ROTI mencatat kenaikan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entias induk alias laba bersih sebesar 33,19% menjadi Rp 121,79 miliar. Sedangkan pada periode yang sama di tahun lalu, perusahaan ini hanya menorehkan laba bersih senilai Rp 91,43 miliar.

Selanjutnya: Penjualan turun, laba Nippon Indosari (ROTI) masih tumbuh 33% di semester I-2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×