kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.483.000   -4.000   -0,16%
  • USD/IDR 16.764   28,00   0,17%
  • IDX 8.569   -49,53   -0,57%
  • KOMPAS100 1.179   -4,28   -0,36%
  • LQ45 851   -0,56   -0,07%
  • ISSI 304   -2,31   -0,75%
  • IDX30 438   -1,74   -0,40%
  • IDXHIDIV20 510   -0,95   -0,19%
  • IDX80 133   -0,27   -0,20%
  • IDXV30 138   0,04   0,03%
  • IDXQ30 140   -0,66   -0,47%

Sime Darby Property Perkuat Kota Tangguh Lewat Tata Kelola dan ESG


Jumat, 19 Desember 2025 / 11:48 WIB
Sime Darby Property Perkuat Kota Tangguh Lewat Tata Kelola dan ESG
ILUSTRASI. Kontan - Sime Darby Kilas Online (DOK/Sime Darby). Yasmin mengatakan tujuan SDP adalah membangun ruang di mana manusia dan alam dapat hidup berdampingan, serta memberi kesempatan bagi generasi mendatang untuk berkembang (DOK. The Star/ AZMAN GHANI)


Reporter: Tim KONTAN | Editor: Ridwal Prima Gozal

KONTAN.CO.ID - Asia menghadapi percepatan perubahan iklim, urbanisasi yang pesat, serta tekanan atas penggunaan sumber daya alam. Dalam konteks ini, pengembangan properti tidak lagi semata soal membangun gedung, melainkan tentang membentuk ketangguhan komunitas untuk masa depan.

Pesan tersebut menjadi inti paparan General Manager Sustainability Sime Darby Property (SDP), Dr. Yasmin Rasyid, dalam pidato kunci bertajuk “Fostering Resilient Communities: The Sime Darby Property Approach” pada Asia ESG Summit 2025.

Ia menyoroti hampir 70% dari proyeksi populasi dunia yang mencapai sembilan hingga sepuluh miliar jiwa akan tinggal di kawasan perkotaan pada 2025. Pergeseran demografis yang belum pernah terjadi sebelumnya ini menuntut ekspansi perkotaan berskala besar untuk menampung ratusan juta penduduk baru.

“Tren ini akan memberikan tekanan yang sangat besar pada pusat-pusat metropolitan,” ujarnya.

Sektor real estat, sebagai konsumen besar semen, baja, dan energi, dituntut menjawab tantangan tersebut. Industri ini memikul tanggung jawab penting dalam mengelola penggunaan air secara ketat serta menekan emisi karbon. Industri properti juga harus memastikan kemakmuran dan ketangguhan jangka panjang bagi komunitas yang dibangunnya.

Kontan - Sime Darby Kilas Online
Kontan - Sime Darby Kilas Online

Mengapa ‘G’ menjadi penggerak ESG

Bagi SDP, keberlanjutan dimulai dari pucuk pimpinan. Struktur tata kelola menjadi penggerak inisiatif, memastikan aspek lingkungan, sosial, dan etika terintegrasi dalam perencanaan, operasional, serta strategi jangka panjang.

Meski sorotan kerap tertuju pada pilar Lingkungan (Environmental) dalam ESG, Yasmin menegaskan bahwa Tata Kelola (Governance) sejatinya merupakan mesin utama keberlanjutan. “Penggerak terbesar ESG adalah ‘G’,” tegasnya.

Tanpa komitmen kepemimpinan yang jelas, genda lingkungan maupun sosial tidak akan dapat tumbuh dan bertahan. Prinsip ini menjadi landasan pendekatan perusahaan dalam membangun kawasan hunian yang tangguh, tempat penghuni dapat “hidup, bekerja, dan beraktivitas selaras dengan alam”, dengan menjadikan keanekaragaman hayati perkotaan sebagai elemen inti perencanaan, bukan sekadar pelengkap.

Komitmen tersebut didukung oleh inisiatif berbasis sains dan telah diaudit, termasuk jalur dekarbonisasi yang diakui untuk menurunkan emisi karbon Scope 1 dan Scope 2 sebesar 40%. Berbagai langkah seperti optimalisasi penggunaan energi, sistem bangunan cerdas, serta pemanfaatan panel atap surya, menunjukkan bagaimana tata kelola strategis mampu menerjemahkan visi menjadi dampak yang terukur.

Merancang ketahanan terhadap iklim

Di luar upaya penurunan emisi karbon, ketahanan iklim kini menjadi pusat perencanaan SDP yang telah dipupuk sejak awal. Bandar Bukit Raja Town Park mencerminkan pendekatan ini. Selain sebagai ruang publik rekreasi, kawasan tersebut juga berfungsi sebagai area retensi banjir yang mampu menampung hingga 50.000 meter kubik air saat hujan lebat.

Yasmin menekankan, penggunaan pemodelan iklim dan perangkat ilmu air dapat mengurangi kerentanan di berbagai kawasan hunian, guna melindungi warga dan lingkungan. “Solusi berbasis alam harus dirancang sejak awal, bukan sebagai tambahan. Risiko iklim kini menjadi salah satu perhatian terbesar bagi bank dan investor,” kata Yasmin.

Meningkatkan nilai aset

SDP memandang keanekaragaman hayati bukan sebagai pusat biaya, melainkan nilai strategis utama. Dengan memilih pengembangan di atas lahan perkebunan kelapa sawit yang telah digunakan sebelumnya, perusahaan secara aktif meminimalkan dampak lingkungan yang lebih luas.

Catatan lingkungan SDP mencakup penanaman dan pemantauan 18 spesies pohon asli dan terancam punah sejak 2016. Pendekatan ini bermuara pada inisiatif berdampak tinggi seperti Elmina Urban Biodiversity Corridor di City of Elmina, sebuah proyek restorasi sungai yang berhasil memulihkan konektivitas satwa liar di kawasan perkotaan.

“Bisakah kita membuat kawasan hunian menjadi beragam secara hayati setelah dibangun?” tantang Yasmin.

Keberhasilan inisiatif tersebut bergantung pada tata kelola sosial. Melalui program edukasi yang berfokus pada ekosistem, SDP memastikan keterlibatan komunitas secara inklusif. “Nilai sejati keanekaragaman hayati tidak akan terwujud, dan pelestariannya tidak akan terjamin, tanpa pemahaman dan peran aktif masyarakat setempat,” ujarnya.

Bagi SDP ini, integrasi program keberlanjutan ini menciptakan manfaat lintas generasi, meningkatkan kualitas hidup, sekaligus memperkuat ketangguhan komunitas terhadap volatilitas lingkungan yang tak terelakkan.

Menyeimbangkan laba dengan tujuan jangka panjang

Perusahaan mengusung sintesis strategis antara People, Profit, dan Purpose, dengan menyadari bahwa tujuan lingkungan harus sejalan dengan tanggung jawab sosial dan kelayakan finansial. Keselarasan ini berakar pada struktur tata kelola yang menanamkan praktik etis, transparansi rantai pasok, serta perlindungan hak asasi manusia yang ketat, sehingga kebijakan ESG bersifat aplikatif dan terukur.

Yasmin bersikap realistis mengenai fondasi keberlanjutan. “Keberlanjutan tidak berjalan hanya dengan sinar matahari dan udara segar. Perusahaan harus tetap menghasilkan laba, tetapi laba tersebut juga harus diarahkan untuk membangun komunitas yang lebih kuat,” katanya.

Oleh karenanya, SDP berkomitmen membuka peluang kolaborasi perspektif lintas generasi, di mana setiap kawasan hunian dirancang dengan mempertimbangkan kebutuhan tiga hingga empat generasi ke depan. Pandangan jauh ini mendorong investasi berkelanjutan pada infrastruktur hijau, ketahanan banjir, dan keanekaragaman hayati, guna menciptakan warisan positif yang bertahan lama bagi penghuni dan lingkungan.

Pertumbuhan perkotaan yang tangguh

Pengembang kini dihadapkan pada tantangan pengelolaan pertumbuhan populasi perkotaan yang pesat dan melindungi sumber daya alam. SDP menunjukkan bahwa keseimbangan tersebut dapat dicapai. Model yang diterapkan mengintegrasikan tata kelola, perencanaan yang matang, serta komitmen pada keanekaragaman hayati untuk membangun kawasan hunian yang tangguh dan dinamis.

“Tujuan kami sederhana, membangun ruang di mana manusia dan alam dapat hidup berdampingan, serta tempat generasi mendatang dapat tumbuh dan berkembang,” kata Yasmin.

Komitmen ini terwujud melalui perencanaan cerdas iklim dan tata kelola berbasis sains, yang menempatkan infrastruktur hijau sebagai bagian penting dalam keberlanjutan, bukan sekadar fasilitas tambahan. Dengan menetapkan standar komunitas yang kaya alam dan berketahanan tinggi, SDP berusaha menciptakan tolok ukur penting bagi masa depan pembangunan perkotaan berkelanjutan di Asia.

Selanjutnya: IHSG Melemah ke 8.568,7 di Akhir Sesi Pertama Hari Ini (19/12), SCMA Ambles 10,7%

Menarik Dibaca: 5 Rekomendasi HP Vivo Terbaru dengan Kamera Terbaik 2025, Cek Review Singkatnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×