Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Grup Sinar Mas tengah serius mengembangkan bisnis minyak kelapa sawit mereka. Yang terbaru, grup bisnis ini kini sedang menggarap produksi crude palm kernel oil (CPKO) atau minyak inti sawit mentah.
Maklum saja, dibandingkan harga jual minyak sawit biasa atau crude palm oil (CPO), harga CPKO jauh lebih tinggi. Ambil contoh, ketika harga CPO terkerek hingga US$ 850 per ton, harga CPKO mencapai US$ 1.000 per ton. "Harga CPKO memang selalu lebih tinggi dari CPO," ujar Octovianus Geuther, Assistant Vice President Corporate Affair PT SMART Tbk, anak perusahaan Sinar Mas di sektor perkebunan.
Saat ini, SMART tengah menyiapkan berbagai infrastruktur untuk menggenjot produksi CPKO mereka. "Kita memang mau memberdayakan CPKO karena produk ini juga lebih bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan lain," imbuh Octovianus.
Asal tahu saja, kegunaan CPKO memang banyak. Misalnya, produk ini menjadi salah satu bahan baku sabun. Di pasar Eropa, menurut Octovianus, CPKO juga biasa digunakan untuk mengganti sebagian fungsi cokelat. "Khusus Italia, peluang pasarnya masih sangat terbuka," ujarnya.
Sejauh ini, Sinar Mas belum mau mengungkapkan tentang volume produksi CPKO yang sudah berjalan. "Masih kecil, tapi yang pasti kami terus melakukan pengembangan dan menyiapkan pabrik khusus CPKO," ujar Octovianus.
Menurut Adi Wisoko Kasman, Ketua Umum Asosiasi Industri Minyak Makan Indonesia, di dalam negeri, kebutuhan CPKO sejatinya belum banyak. Tapi, ia melihat bahwa bisnis CPKO ini memiliki masa depan yang cerah. "Apalagi, CPKO juga bisa untuk bahan kimia," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News