Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Meski mencatatkan diri di bursa saham Singapura, Indonesia masih menjadi surga utama bagi Sinarmas Land Limited. Dus, perusahaan tersebut akan menambah proyek dari Indonesia lewat pengembangan properti di Batam, Kepulauan Riau pada kuartal IV-2016.
Sinarmas Land memiliki landbank alias tabungan lahan seluas 228 hektare (ha) di Batam. Perkiraan mereka, pengembangan proyek Batam bakal menelan area seluas 100 ha. Sinarmas Land siap mengucurkan dana investasi Rp 4 triliun.
Mengingat area pengembangan yang luas, Sinarmas Land akan mengembangkan proyek secara bertahap. Mereka merancang, pengembangan proyek Batam memakan waktu lima tahun hingga delapan tahun ke depan.
Nah, pada tahap awal pengembangan mulai kuartal IV nanti, Sinarmas Land akan membangun kondominium dan rumah tapak di atas lahan 5 ha. Pembangunan proyek residensial itu terbagi dalam dua tahap. Total, bakal ada 400-500 unit di kondominium dan 200 unit rumah tapak.
Sasaran Sinarmas Land adalah 80% masyarakat lokal dan 20% ekspatriat. Meski konstruksi proyek belum berjalan, mereka sudah punya banderol harga. Kisaran harga jual kondominium Rp 500 juta - Rp 5 miliar. Sementara rentang harga rumah tapak Rp 1 miliar - Rp 20 miliar.
Proyek di Batam adalah satu dari sejumlah rencana pengembangan proyek di Indonesia pada semester II 2016. "Semester ini ada proyek baru buat Sinarmas Land, selain BSD ada yang di Simatupang, di Kembangan dan juga Surabaya," beber Ishak Chandra, Chief Executive Officer Strategic Development and Services Sinarmas Land, kepada KONTAN Selasa (9/8).
Sementara proyek lain yang sudah berjalan seperti apartemen The Elements di superblok Rasuna Epicentrum Kuningan, Jakarta. Hunian jangkung itu berdiri di atas lahan 6.500 meter persegi (m²). Sinarmas Land mengucurkan duit Rp 1,5 triliun untuk membangun proyek tersebut.
Memacu kinerja BSDE
Mengingatkan saja, di Indonesia Sinarmas Land memiliki dua anak perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Duta Pertiwi Tbk.
Mengintip laporan keuangan per kuartal I-2016, Bumi Serpong Damai berkontribusi 57,6% terhadap total pendapatan Sinarmas Land yang sebesar S$ 179,89 juta.
Maka tak heran jika Sinarmas Land sangat berkepentingan terus memacu kinerja Bumi Serpong Damai. Apalagi, mereka melihat ada sejumlah katalis positif bagi industri properti di Indonesia. "Seperti suku bunga turun dan kebijakan KPR," ujar Sekretaris Perusahaan PT Bumi Serpong Damai Tbk Christy Grassela, Selasa (9/8).
Bumi Serpong Damai akan mengejar kinerja melalui development revenue alias pendapatan pengembamgan proyek maupun recurring revenue atau pendapatan berulang. Proyek baru yang sudah mereka perkenalkan tahun ini seperti apartemen Aerium Taman Permata Buana di Jakarta dan proyek mixed use Tanjung Barat, Jakarta.
Sepanjang semester I-2016, Bumi Serpong Damai mencatat marketing sales alias pendapatan pra penjualan Rp 2,7 triliun. Raihan itu setara dengan 39,13% terhadap target pendapatan pra penjualan tahun ini Rp 6,9 triliun.
Sementara untuk pendapatan berulang, Bumi Serpong Damai ingin porsi 20% terhadap total pendapatan. Saat ini, porsi pendapatan berulang perusahaan yang tercatat dengan kode saham BSDE di BEI itu 15%-18%.
Bumi Serpong Damai berharap tahun ini bisa membukukan pendapatan Rp 6,3 triliun. Realisasi pendapatan mereka hingga 30 Juni 2016 tercatat Rp 2,87 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News