Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Sintesa Group nampaknya tak ingin muluk-muluk memasang target kinerja hingga akhir tahun. Mereka hanya pasang target pertumbuhan bisnis maksimal 10%.
Pasalnya, perusahaan ini hanya bisa mengandalkan sektor barang konsumsi. Sementara tiga sektor bisnis lain, yakni industri, properti dan energi terdampak perlambatan ekonomi.
Untuk sektor properti semisal, manajemen Sintesa Group menyatakan hingga kini, kontribusi pendapatan hotel belum sesuai harapan mereka. "Dari segi pasar, masih terjadi oversupply seperti hotel-hotel kami di Bali," alasan Chief Executive Officer Sintesa Group Shinta Widjaja Kamdani kepada KONTAN, Rabu (28/10).
Karena tiga sektor melempem, Sintesa Group memprediksi kontribusi bisnis barang konsumsi pada tahun ini bakal naik menjadi 50% terhadap total pendapatan. Tanpa menyebutkan nilai pendapatan, manajemen perusahaan itu bilang kontribusi pendapatan sektor barang konsumsi tahun lalu sebesar 40%.
Hingga akhir tahun nanti, Sintesa Group memilih tak menggelar ekspansi baru. Perusahaan tersebut hanya akan mengerjakan proyek yang sudah ada. Salah satu target terdekat mereka yakni merampungkan pembangunan Hotel Sintesa di Jimbaran, Bali agar bisa segera soft opening pada akhir tahun 2015.
Sementara pada kuartal III atau kuartal IV tahun 2016, Sintesa Group berencana mencatatkan anak perusahaan bidang properti di Bursa Efek Indonesia. "Tapi, kami lihat dahulu situasi pasarnya, jangan sampai saat kami go public tapi likuiditasnya tidak ada," ujar Shinta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News