kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Situasi bisnis kurang bersahabat, Sentul City (BKSL) revisi target pertumbuhan


Selasa, 17 Maret 2020 / 15:52 WIB
Situasi bisnis kurang bersahabat, Sentul City (BKSL) revisi target pertumbuhan
ILUSTRASI. Pembangunan perumahan di kawasan Sentul City, Bogor, Jawa Barat, Senin (16/7). Sentul City Tbl (BKSL) terpaksa mengoreksi target pertumbuhan kinerja perusahaan di tahun 2020 ini. KONTAN/Baihaki/16/7/2018


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sentul City Tbl (BKSL) terpaksa mengoreksi target pertumbuhan kinerja perusahaan tahun ini yang awalnya dipatok di atas 10%, menjadi hanya 10% karena wabah corona (COVID-19) dan kelesuan ekonomi.

Head of Corporate Communication BKSL, Alfian Mujani mengatakan target konservatif tersebut, didasarkan oleh kondisi ekonomi yang sangat melambat dan nyaris tidak ada kepastian.

Baca Juga: Angkasa Pura II juga terapkan bekerja dari rumah

"Di tengah situasi bisnis yang kurang bersahabat saat ini, kami akan melakukan konsolidasi organisasi, seperti melakukan restrukturisasi SDM sambil menyiapkan konsep produk yang lebih kompetitif di tengah pasar yang lesu," ungkapnya saat dihubungi oleh Kontan.co.id, Selasa (17/3).

Tetapi pihaknya masih belum menjelaskan detail konsep produk baru yang akan dikeluarkan serta proses restrukturisasi SDM yang dilakukan.

Alfian berkata, pihaknya juga masih terus akan melakukan efisiensi di berbagai lini. "Penurunan pertumbuhan ini terjadi merata dan hampir di semua perusahaan pengembang terjadi penurunan. Namun perbedaannya secara persentase belum diperbaharui," lanjutnya.

Saat ini BKSL masih berusaha menyelesaikan beberapa proyek, seperti proyek AEON Mall dan apartemen di sekitarnya yang rencananya selesai pada Mei 2020 mendatang.

Baca Juga: Perbankan terapkan kebijakan WFH, bagaimana nasib nasabah?

Sembari merampungkan proyek AEON Mall, perusahaan ini juga sedang mengembangkan beberapa kluster rumah tapak atawa landed house di area Sentul City. Untuk membangun proyek tersebut, BKSL tercatat menggandeng Sumitomo Corp dan Hankyu Realty, serta beberapa perusahaan mitra yang mengembangkan kawasan Sentul.

Alfian melanjutkan, proyek apartemen Saffron dan Opus Park juga masih berjalan. Menara apartemen yang diluncurkan pada 2017 itu memiliki nilai pengembangan bruto atau gross development value (GDV) Rp 631 miliar. Gross floor area (GFA) Saffron 54.136 meter persegi. Penjualan Opus Park telah diluncurkan pada 2018 dengan kapasitas tiga menara apartemen.

"Tahun ini capex sekitar Rp250 miliar untuk menyelesaikan proyek-proyek yang ada," tambahnya. Porsi pendanaan capex sendiri sebesar 60% berasal dari pinjaman dan 40% berasal dari kas internal.

Baca Juga: Pebisnis hotel desak pemeritah evaluasi stimulus pariwisata

Berdasarkan catatan laporan keuangan periode kuartal III 2019, BKSL mengalami penurunan pendapatan dan laba bersih. Pendapatan merosot 32,48% dari Rp801,16 miliar pada periode yang sama tahun 2018 lalu, menjadi Rp540,91 miliar.

Adapun laba bersih tergerus 38,92% menjadi hanya Rp26,26 miliar dari pencapaian periode yang yang sama tahun 2018 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×