Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan mengakui saat ini belum tahu skema pendanaan yang tepat untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya.
"Nanti pakai loan, tapi belum tahu skemanya," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi kepada Kontan.co.id seusai acara pembekalan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) pegawai Kemhub, Selasa (13/2) di Jakarta.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikar mengatakan nilai investasi pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya baru akan muncul Maret hingga April mendatang setelah kajian kelayakan (feasible study) rampung.
"Menunggu FS selesai dulu Maret atau April nanti. Saat ini tim dari JICA, dan BPPT sedang susun itu," kata Zulfikri, Selasa (13/2).
Zulfikar menambahkan, setelah proses kajian kelayakan rampung, pemerintah akan segera melaksanakan beberapa tahapan misalnya Detail Engineering Design (DED) prakualifikasi, "Sehingga tahun depan diharapkan bisa mulai lelang," sambungnya.
Opsi pinjaman sendiri muncul lantaran berdasarkan kajian awal nilai investasi proyek tersebut melambung hingga Rp 100 triliun lebih.
"Makanya ditunggu sampai April, sebelumnya itu Rp 100 triliun, tapi kita minta dengan berbagai macam teknologi, desain konstruksi diharapkan bisa ditekan sampai Rp 60-Rp 70 triliun," sambung Zulkifri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News