kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.978   -130,34   -1,83%
  • KOMPAS100 1.042   -21,94   -2,06%
  • LQ45 819   -14,95   -1,79%
  • ISSI 212   -3,90   -1,80%
  • IDX30 418   -8,87   -2,08%
  • IDXHIDIV20 504   -9,35   -1,82%
  • IDX80 119   -2,40   -1,98%
  • IDXV30 125   -2,35   -1,85%
  • IDXQ30 139   -2,46   -1,74%

SKK Migas beberkan alasan gandeng lembaga geosains dunia untuk eksplorasi


Rabu, 12 Agustus 2020 / 15:05 WIB
SKK Migas beberkan alasan gandeng lembaga geosains dunia untuk eksplorasi
ILUSTRASI. SKK Migas. TRIBUNNEWS/HERUDIN


Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan upaya menggandeng lembaga geosains dunia dilakukan demi meningkatkan cadangan migas mengingat tingkat kesulitan survei seismik.

Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Suardin survei yang akan dilakukan diharapkan dapat mengumpulkan data yang tergolong banyak. Ia menambahkan, ada dua skema kerjasama yang digunakan dalam menggandeng lembaga geosains luar negeri.

"Kita sudah menjajaki, Pak Menteri (ESDM) ingin sekali kalau data besar selain gunakan teknologi Indonesia tapi juga gunakan kelas dunia tergantung kesulitan," ungkap Jaffee dalam Webinar, Rabu (12/8).

Baca Juga: SKK Migas: Kelanjutan Blok Tuna tergantung keseriusan Premier Oil

Jaffe melanjutkan, penggunaan lembaga geosains luar negeri juga dikarenakan luasan survei yang mencakup sekitar 100 ribu m². Selain itu, skema kerja sama lainnya yakni dengan menggunakan software kelas dunia. Ia memastikan sejumlah pihak telah menyatakan minat. "Tanpa bermaksud bilang Indo belum mampu tapi ada yang dengan teman-teman dari Indonesia, ada yang dengan luar," terang Jaffee.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan berbagai upaya eksplorasi terus dilakukan guna mencari cadangan minyak dan gas bumi beberapa waktu ke depan. Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Ego Syahrial mengungkapkan evaluasi hari ke hari di sektor migas terus dilakukan.

"Karena kami juga tidak bisa mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Komitmen Kerja Pasti (KKP). Karena kalau segitu kecil. Kami sedang melakukan penjajakan dengan lembaga geosains dunia," ungkap Ego dalam konferensi pers virtual, Rabu (5/8).

Baca Juga: SKK Migas masih upayakan agar harga gas dari proyek Blok Sakakemang sesuai regulasi

Ego melanjutkan, langkah ini ditempuh sebab pemerintah belajar dari beberapa negara yang sukses melakukan penemuan giant discovery seperti Mesir, Norwegia dan Meksiko. "Mesir bisa nemu giant discovery 3 triliun cubic feet (tcf) sampai 4 tcf, itu dari satu lapangan setengah dari produksi nasional kita yang 6 tcf," terang Ego.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×