Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
"High rate test untuk melihat kemampuan fasilitas dan sumur untuk berproduksi lebih tinggi sambil terus berfokus pada keselamatan dan keandalan operasi," jelas Azi kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, pada Semester I-2019, realisasi lifting ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menjadi penyumbang terbesar lifting minyak nasional, yang menyentuh angka 220.000 barrel oils per day (bopd).
Jumlah itu lebih besar dari target APBN 2019 yang sebesar 216.000 bopd maupun dari realisasi tahun 2018 yang berada di angka 209.314 bopd.
Baca Juga: CORE: Defisit APBN berpotensi melebar ke level 2%-2,1% dari PDB
Peningkatan lifting tersebut dipengaruhi oleh kinerja sumur yang lebih baik seiring dengan kenaikan reservoir dari 450 juta barel saat Plan of Development (PoD) ke 729 juta barel, dan kini naik kembali menjadi 823 juta barel.
Dengan adanya peningkatan kinerja tersebut, Azi pun optimistis Exxon akan dapat menjaga capaian lifting sesuai target APBN.
"Kami terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan produksi Banyu Urip guna mendukung pemenuhan energi Indonesia yang terus meningkat sambil memastikan operasi yang aman dan andal," tandasnya.
Baca Juga: Penerimaan negara diprediksi menciut akibat pertumbuhan ekonomi lesu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News