Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membuka kemungkinan peningkatan high rate test Blok Cepu hingga 235 ribu barel per hari (bph).
Asal tahu saja, saat ini high rate test sedang dilakukan pada Blok Cepu yang dikelola ExxonMobil dengan target 225.000 bph. SKK Migas menyebut, peningkatan uji ini dimungkinkan sebab adanya potensi tambahan cadangan minyak di Blok Cepu.
Deputi Operasi SKK Migas, Fatar Yani Abdurrahman bilang peningkatan high rate test masih dalam pembahasan bersama ExxonMobil. "Dengan ditemukannya cadangan, peningkatan 235.000 bph dimungkinkan, dan bisa saja ke 250.000 bph. Masih kami bicarakan dengan Exxon," jelas Fatar di Jakarta, Kamis (8/8).
Baca Juga: Defisit transaksi berjalan (CAD) melebar menjadi 3% di kuartal kedua 2019
Namun, Fatar memastikan, high rate test ke 235 ribu baru mungkin dilaksanakan sesudah high rate test yang sedang dilaksanakan berakhir. High rate test yang sedang berlangsung diproyeksikan berakhir pada November mendatang.
Mengutip catatan Kontan.co.id, Vice President Public and Government Affairs, ExxonMobil Indonesia Azi Alam mengungkapkan, pengerjaan high rate test tersebut sesuai dengan permintaan dari Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Dengan itu, Azi berharap Exxon bisa menggenjot produksi juga mempertahankan kinerja lifting minyak Semester I yang memenuhi target APBN.
Baca Juga: SKK Migas: Pertamina mulai pengeboran Rokan awal tahun 2020
"High rate test untuk melihat kemampuan fasilitas dan sumur untuk berproduksi lebih tinggi sambil terus berfokus pada keselamatan dan keandalan operasi," jelas Azi kepada Kontan.co.id, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, pada Semester I-2019, realisasi lifting ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) menjadi penyumbang terbesar lifting minyak nasional, yang menyentuh angka 220.000 barrel oils per day (bopd).
Jumlah itu lebih besar dari target APBN 2019 yang sebesar 216.000 bopd maupun dari realisasi tahun 2018 yang berada di angka 209.314 bopd.
Baca Juga: CORE: Defisit APBN berpotensi melebar ke level 2%-2,1% dari PDB
Peningkatan lifting tersebut dipengaruhi oleh kinerja sumur yang lebih baik seiring dengan kenaikan reservoir dari 450 juta barel saat Plan of Development (PoD) ke 729 juta barel, dan kini naik kembali menjadi 823 juta barel.
Dengan adanya peningkatan kinerja tersebut, Azi pun optimistis Exxon akan dapat menjaga capaian lifting sesuai target APBN.
"Kami terus bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan produksi Banyu Urip guna mendukung pemenuhan energi Indonesia yang terus meningkat sambil memastikan operasi yang aman dan andal," tandasnya.
Baca Juga: Penerimaan negara diprediksi menciut akibat pertumbuhan ekonomi lesu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News