Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari
Sementara itu, pasca penyerahan SK oleh Gubernur Maluku, Julius menuturkan proses akuisisi lahan tambahan masih terus berlanjut. Disisi lain, pihak terkait kini tengah melakukan studi persiapan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
"Juga tengah proses prakualifikasi (PQ) untuk pekerjaan Front End Engineering Design (FEED), sebelum akhirnya nanti diperkirakan tahun 2023 mulai pekerjaan rekayasa, pengadaan, konstruksi, dan instalasi atawa Engineering, Procurement, Construction, Installation (EPCI)," jelas Julius.
Dalam catatan Kontan.co.id, luasan lahan yang dibutuhkan untuk proyek Masela mencapai 1.500 (ha).
Baca Juga: Menakar potensi lelang Wilayah Kerja Migas di tengah pandemi Covid-19
Sebelumnya, Dwi Soetjipto mengungkapkan, lokasi kilang nantinya pun bakal berada tidak jauh dari lokasi pelabuhan yang ditentukan. "Iya (kilang) di dekat situ," kata dia beberapa waktu yang lalu.
Dwi menambahkan saat ini masih ada beberapa tahapan yang akan dilakukan. Ia menjelaskan, kini tengah melakukan empat tahapan pekerjaan sekaligus demi memuluskan jalannya proyek berkapasitas produksi LNG tahunan sebesar 9,5 juta ton.
Selain pengadaan lahan, saat ini Inpex juga melakukan tender FEED dan membuat pedoman rencana tender EPC yang akan digunakan sebagai parameter Final Investment Decision (FID).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News