Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan saat ini perkembangan reaktivasi sumur migas yang tidak aktif atau idle wells berjalan dengan baik.
Sebagai informasi saja, Idle wells adalah sumur-sumur yang tidak aktif lebih dari 6 bulan, meliputi sumur yang baru shut in dan belum ada rencana untuk dihidupkan kembali, sumur yang telah lama shut in (idle) karena berbagai kondisi, sumur yang berada dalam kondisi suspended, serta sumur yang merupakan bagian dari proses produksi seperti Enhance Oil Recovery (EOR) tapi dalam kondisi tidak aktif seperti sumur injektor atau sumur sumber air.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan, perkembangannya saat ini bagus dan sudah ada sekitar 40%-an yang sudah berjalan.
Baca Juga: Kinerja Hulu Migas Terganjal Penyediaan Rig untuk Pengeboran
“Artinya untuk yang dilakukan sendiri oleh KKKS sudah jalan cukup bagus tinggal nanti kami mendorong lebih lagi. Targetnya 750-an sumur di tahun ini,” jelasnya saat ditemui di Kementerian ESDM, Senin (15/8).
Dwi mengungkapkan, pihaknya akan mendorong kemitraan dengan mitra-mitra strategis yang di mana saat ini pihak Pertamina sedang menyiapkan untuk tender.
“Reaktivasi sumur idle ini akan membantu mengkompensasi penurunan-penurunan yang ada. Di tahun ini ada beberapa kegiatan yang actionnya agak terlambat di kuartal I 2022,” ujarnya.
Melalui upaya ini, Dwi beraharap dapat memperbaiki produksi di tahun depan.
Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, SKK Migas memproyeksikan dengan pengeboran ini akan ada tambahan kebutuhan produksi minyak sebesar 49.000 barel per hari (bph) di tahun ini.
Adapun, dalam evaluasi yang dilakukan SKK Migas, terungkap masih banyak sumur milik PT Pertamina yang tidak dikembangkan. Aktivasi ulang sumur-sumur ini direncanakan akan ditawarkan kepada KKKS atau BUMD lain yang berminat. Nantinya akan ada pembahasan untuk bagi hasil yang adil.
Belum lama ini, Pertamina melalui Subholding Upstream Pertamina Regional 3 Kalimantan melakukan optimalisasi potensi idle wells di lapangan migas.
VP Production & Development PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI)-Regional 3, Arief Prasetyo Handoyo pernah menyampaikan bahwa pihaknya sedang menyiapan database idle wells sesuai template SKK Migas yang diperkirakan selesai di akhir tahun 2022.
Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan (PHR) Targetkan Chemical EOR Lapangan Minas Mulai 2025
“Database ini akan mempermudah review dan evaluasi sumur-sumur migas yang masih memiliki potensi untuk dihidupkan kembali (reaktivasi). Hal ini membuka peluang untuk peningkatan produksi migas dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi nasional,” jelas Arief.
Adapun hingga April 2022 sebanyak 62 sumur telah direaktivasi dari target WP&B 2022 sebanyak 205 sumur dan menghasilkan penambahan produksi migas yang cukup variatif.
“Dengan development cost dalam mengaktifkan sumur idle rata-rata 8-11 USD/boe maka hal ini memacu semangat untuk lebih agresif dalam pekerjaan reaktivasi sumur. Persiapan dan evaluasi terus dilakukan untuk mengetahui indikatif rencana kerja tahun 2023 yang nanti akan dimatangkan saat penyusunan WP&B,” ujar Arief.
Sekedar informasi, untuk tahun ini hulu migas menargetkan produksi minyak mencapai 703.000 barrel oil per day (BOPD) dan gas sebesar 1.036 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Sementara itu, untuk lifting minyak ditargetkan mencapai 703.000 BOPD dan gas sebesar 5.800 MMSCFD.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News