Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menghadapi tahun 2025, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menetapkan target lifting sebesar 1.610 ribu barel setara minyak per hari (BOEPD). Angka ini mencakup produksi minyak sebesar 605 ribu barel per hari (BOPD) serta gas bumi sebesar 1.005 ribu BOEPD, sesuai proyeksi dalam APBN.
“Pengeboran masif, optimalisasi sumur idle, dan implementasi teknologi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) adalah bagian dari program strategis kami di 2025,” ungkap Djoko dalam keterangan resmi, Rabu (1/1).
Menurut Djoko, pencapaian target ini akan didukung oleh mekanisme reward and punishment bagi para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS). Tema kerja SKK Migas pada 2025 adalah “Industri Hulu Migas, Pilar Ketahanan Energi Nasional.” Tema ini menegaskan peran krusial sektor hulu migas dalam menjaga pasokan energi Indonesia sekaligus mendukung pembangunan berkelanjutan.
Baca Juga: Pertamina Hulu Rokan (PHR) Produksi 2.350 BOPD dari Lapangan Pinang East
“Industri hulu migas tidak hanya menggerakkan perekonomian tetapi juga menjadi tulang punggung untuk memastikan energi yang berkelanjutan,” ujar Djoko.
Adapun SKK Migas berupaya memastikan proses lifting minyak dan gas bumi berlangsung lancar dan optimal pada akhir tahun 2024.
Pemantauan operasional lifting dilakukan secara langsung oleh Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, bersama jajaran manajemen di Integrated Operation Center (IOC) pada Selasa (31/12). Dalam forum tersebut, berbagai aspek operasional seperti kesiapan fasilitas, pengawasan jalur distribusi, hingga pengelolaan stok di terminal-terminal migas dipantau secara menyeluruh.
Djoko mengatakan, koordinasi yang kuat memungkinkan kami untuk memastikan kelancaran lifting pada akhir tahun ini guna memenuhi target hulu migas yang telah ditetapkan.
Baca Juga: Kementerian ESDM Tawarkan Sumur Nganggur ke Swasta, Sudah Ada Peminat
Dalam arahannya, Djoko memaparkan tiga prioritas utama. Pertama, memastikan seluruh kegiatan dilakukan dengan standar keselamatan kerja yang tinggi agar tidak ada insiden. Kedua, menjamin keandalan fasilitas untuk menghindari gangguan operasional. Ketiga, mengoptimalkan lifting melalui perencanaan strategis demi mengecilkan selisih antara target dan realisasi.
“Keberhasilan di akhir tahun ini menjadi dasar penting untuk pencapaian di 2025. Oleh karena itu, setiap langkah harus dikelola dengan serius,” pungkas.
Selanjutnya: Awal 2025, Pemerintah Putuskan Tarif Listrik Tetap dan Beri Diskon untuk Golongan Ini
Menarik Dibaca: 3 Drakor Terbaru Netflix Januari 2025 dan Jadwal Tayang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News