kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sky Aviation resmi bawa terbang Sukhoi Superjet100


Kamis, 28 Februari 2013 / 15:37 WIB
Sky Aviation resmi bawa terbang Sukhoi Superjet100
ILUSTRASI. Representasi dari Bitcoin dan mata uang kripto lainnya terlihat diantara bendera China pada gambar ilustrasi diambil Senin (27/9/2021). REUTERS/Florence Lo/Illustration


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Satu pesawat Sukhoi SuperJet100 milik maskapai penerbangan Sky Aviation akhirnya tiba ke Indonesia. Pesawat dengan kapasitas 87 orang penumpang itu diperkenalkan di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta, pada Kamis (28/2).

Yusuf Ardi, Komisaris Utama PT Sky Aviation menyebutkan, pesawat Sukhoi yang dipesan perusahaannya itu merupakan pesawat yang pertama dipesan di Asia Tenggara. "Pesawat ini (Sukhoi) pertama di Asia Tenggara. Sebelumnya kami menggunakan Cessna, Fokker, dan Boeing 737," ujar Yusuf di terminal keberangkatan Bandara Halim Perdana Kusumah.

Alasan pembelian Sukhoi Superjet100 tersebut dilakukan perusahaan karena kemampuan terbang Sukhoi yang bisa mencapai maksimum 0.81 kecepatan suara (Mach 0,81) pada ketinggian 40.000 kaki. Selain itu, Sky Aviation menilai pesawat ini mampu terbang di landasan pacu pendek sepanjang 1.731 meter.

"Untuk mewujudkan (keselamatan) kami menjamin ketersediaan suku cadang dan tingkat keandalan melalui Super Care Agreement Program dengan Super Jet International (SJI) yang berpusat di Venice, Italia," ujar Krisman Tarigan, Direktur Utama Sky Aviation.

Sebelumnya, Sutito Zainudin General Manager Marketing Sky Aviation mengatakan pihaknya akan mendatangkan 5 pesawat Sukhoi SuperJet100 di sepanjang tahun 2013. Dia bilang, pesawat Sukhoi yang akan datang akan ditaruh di Jakarta, Denpasar, Makassar, dan Pekanbaru.

Perlu diketahui, pesawat Sukhoi Superjet100 ini pernah jatuh di Gunung Salak Bogor saat melakukan joy flight bulan Mei 2012 lalu. Kecelakaan tersebut menewaskan seluruh penumpangnya sebanyak 45 orang. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan, kecelakaan terjadi bukan karena faktor pesawat, melainkan karena faktor kesalahan pilot.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×