kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.306.000 -0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sky Aviation sedia asuransi untuk penumpang Sukhoi


Kamis, 28 Februari 2013 / 15:46 WIB
Sky Aviation sedia asuransi untuk penumpang Sukhoi
ILUSTRASI. Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.


Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Maskapai penerbangan Sky Aviation telah menerima satu dari lima pesawat Sukhoi SuperJet100. Nantinya, pesawat tersebut akan melayani rute di kawasan timur Indonesia.

Karena pesawat ini pernah mendapat pengalaman buruk di Indonesia, pihak Sky Aviation mencari solusi agar ada penumpang yang tertarik terbang bersama mereka. Caranya adalah menyediakan asuransi penerbangan Sky Protection bagi setiap penumpang pesawat bikinan Rusia tersebut.

Krisman Tarigan, PT Direktur Utama Sky Aviation mengatakan, pihaknya berkomitmen memberikan jaminan keselamatan penumpang dengan menyediakan asuransi.

Dia bilang program asuransi kecelakaan langsung jadi satu dengan harga tiket, tanpa biaya tambahan.

"Tanggungan asuransinya mencapai Rp 1,25 miliar. Inovasi Sky Protection ini menempatkan kami sebagai penerbangan pertama yang melindungi pemegang tiket di setiap rute penerbangan dimulai sejak membeli tiket," ujar Krisman.

Nantinya, pesawat Sukhoi SuperJet100 tersebut akan bermarkas di Makassar. Pesawat ini akan melayani rute Makassar-Sorong (pulang pergi/pp);  Sorong-Jayapura (pp); Makassar-Luwuk (pp); Makassar-Balikpapan (pp); dan Makassar-Denpasar (pp).

Sebagai informasi, Sukhoi SuperJet100 ini mempunyai kemampuan kecepatan terbang maksimum 0.81 kecepatan suara (Mach 0,81) pada ketinggian 40.000 kaki dan dapat beroperasi di bandara dengan landasan pacu yang pendek sepanjang 1.731 meter.

Tahun lalu, pesawat serupa yang sedang melakukan joy flight jatuh di Gunung Salak, Bogor dan menewaskan 45 orang penumpangnya. Dalam peristiwa itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan, pesawat jatuh karena faktor kesalahan manusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×