kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sky Energy Indonesia (JSKY) Bidik Penjualan PLTS untuk Pabrik-Pabrik Besar


Minggu, 06 Maret 2022 / 16:40 WIB
Sky Energy Indonesia (JSKY) Bidik Penjualan PLTS untuk Pabrik-Pabrik Besar
ILUSTRASI. PT Sky Energy Indonesia Tbk


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) membidik segmen pasar industri dalam hal ini perusahaan manufaktur yang sedang marak memasang PLTS untuk menghemat pengeluaran energi listrik dan menekan emisi karbon. 

Direktur Utama JSKY, Christopher Liawan mengungkapkan, saat ini JSKY telah mendapat banyak permintaan pemasangan PLTS atap untuk pabrik-pabrik besar. Namun sayang, Christopher tidak memerinci pabrikan besar apa saja yang sudah menyampaikan permintaannya. 

"Untuk pabrik-pabrik besar yang ingin menggunakan PLTS dengan kapasitas minimal 1 MW, JSKY menawarkan sistem Sewa-Beli atau IPP (Independent Power Producer) dan/atau PPA (Power Purchase Agreement) dan JSKY sudah menggandeng PT Indonesa Infrastructure Finance (IIF) sebagai pihak pendanaan yang dapat mendukung implementasi IPP/PPA," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/3). 

Baca Juga: Permintaan Solar Panel Sky Energy Indonesia (JSKY) dari Pengembang Perumahan Naik

Christopher menjelaskan, dengan sistem IPP atau PPA itu sendiri berarti customer dalam hal ini pabrikan dapat melakukan sewa peralatan/sistem PLTS sampai jangka waktu tertentu (biasanya 20 hingga 25 tahun) dan peralatan/sistem PLTS akan menjadi hak milik setelah jangka waktu sewa berakhir.

Maka dari itu, dalam skema kerja sama sewa-beli PLTS ini, Christopher mengatkan, tidak ada sistem bagi hasil keuntungan. 

Adapun, selama masa sewa tersebut, pelanggan melakukan pembayaran dengan tarif yang sudah ditentukan dengan perhitungan diskon berdasarkan pemakaian. Sehingga ada cost efficiency dari penggunaan daya listrik yang bisa dirasakan langsung pada saat kerjasama sewa-beli PLTS ini.

Christopher menjelaskan, keuntungan yang didapat oleh customer ialah biaya listrik yang lebih murah. Misalnya saja, tarif listrik customer saat ini Rp1.300/kWh, dengan skema kerjasama sewa-beli PLTS, maka customer mendapatkan diskon atau keuntungan 10% (Rp130/kWh) menjadi Rp1.170/kWh.

Untuk segmen industri, Christopher mengungkapkan saat ini JSKY sedang dalam proses untuk beberapa pabrik, di antaranya ada pabrik hewan ternak, pabrik pakan ternak dan pabrik tekstil ternama dan terbesar di Indonesia.

Melansir laporan paparan publik pada Desember 2021, Christopher menjelaskan di sepanjang 2022 JSKY membidik pendapatan Rp 340 miliar atau meningkat 256% dari tahun sebelumnya. Adapun laba yang dibidik tentu akan tumbuh jauh signifikan dibandingkan 2021. "Leverege-nya akan kita targetkan secara konservatif antara 5%-7% dari total penjualan kita atau merge marjin," ujarnya. 

Christopher menjelaskan, yang menjadi katalis positif bagi kinerja JSKY di tahun 2022 ialah dari pasar ekspor di mana pihaknya akan meningkatkan kualitas sertifikasi, melihat kebutuhan serta akan masuk ke pasar Eropa dan Amerika lebih dalam lagi. Adapun dengan mengantongi sertifikasi UL (Underwriters Laboratories Inc.) dan  IEC (International Electrotechnical Commission), Sky Energy Indonesia dapat masuk ke negara-negara yang sebelumnya belum dijajaki. 

 

Rencananya sertifikasi ini akan selesai pada bulan Maret sehingga di tahun 2022 JSKY masih punya waktu 9 bulan untuk memasukkan  produk/produksinya ke pasar ekspor yang lebih luas. Christopher mengungkapkan, untuk memperkuat pasar ekspor, JSKY akan menambah sasaran market baru yang semula didominasi oleh Amerika Serikat, kini ada Inggris, Jepang, Taiwan, dan Yunani. 

Sedangkan untuk pasar lokal, JSKY memiliki dua strategi yakni menyasar program pemerintah dan masuk ke segmen retail untuk pengembang properti. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×