kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sky Energy Indonesia (JSKY) Bidik Penjualan PLTS untuk Pabrik-Pabrik Besar


Minggu, 06 Maret 2022 / 16:40 WIB
Sky Energy Indonesia (JSKY) Bidik Penjualan PLTS untuk Pabrik-Pabrik Besar
ILUSTRASI. PT Sky Energy Indonesia Tbk


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) membidik segmen pasar industri dalam hal ini perusahaan manufaktur yang sedang marak memasang PLTS untuk menghemat pengeluaran energi listrik dan menekan emisi karbon. 

Direktur Utama JSKY, Christopher Liawan mengungkapkan, saat ini JSKY telah mendapat banyak permintaan pemasangan PLTS atap untuk pabrik-pabrik besar. Namun sayang, Christopher tidak memerinci pabrikan besar apa saja yang sudah menyampaikan permintaannya. 

"Untuk pabrik-pabrik besar yang ingin menggunakan PLTS dengan kapasitas minimal 1 MW, JSKY menawarkan sistem Sewa-Beli atau IPP (Independent Power Producer) dan/atau PPA (Power Purchase Agreement) dan JSKY sudah menggandeng PT Indonesa Infrastructure Finance (IIF) sebagai pihak pendanaan yang dapat mendukung implementasi IPP/PPA," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/3). 

Baca Juga: Permintaan Solar Panel Sky Energy Indonesia (JSKY) dari Pengembang Perumahan Naik

Christopher menjelaskan, dengan sistem IPP atau PPA itu sendiri berarti customer dalam hal ini pabrikan dapat melakukan sewa peralatan/sistem PLTS sampai jangka waktu tertentu (biasanya 20 hingga 25 tahun) dan peralatan/sistem PLTS akan menjadi hak milik setelah jangka waktu sewa berakhir.

Maka dari itu, dalam skema kerja sama sewa-beli PLTS ini, Christopher mengatkan, tidak ada sistem bagi hasil keuntungan. 

Adapun, selama masa sewa tersebut, pelanggan melakukan pembayaran dengan tarif yang sudah ditentukan dengan perhitungan diskon berdasarkan pemakaian. Sehingga ada cost efficiency dari penggunaan daya listrik yang bisa dirasakan langsung pada saat kerjasama sewa-beli PLTS ini.

Christopher menjelaskan, keuntungan yang didapat oleh customer ialah biaya listrik yang lebih murah. Misalnya saja, tarif listrik customer saat ini Rp1.300/kWh, dengan skema kerjasama sewa-beli PLTS, maka customer mendapatkan diskon atau keuntungan 10% (Rp130/kWh) menjadi Rp1.170/kWh.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×