Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
Untuk segmen industri, Christopher mengungkapkan saat ini JSKY sedang dalam proses untuk beberapa pabrik, di antaranya ada pabrik hewan ternak, pabrik pakan ternak dan pabrik tekstil ternama dan terbesar di Indonesia.
Melansir laporan paparan publik pada Desember 2021, Christopher menjelaskan di sepanjang 2022 JSKY membidik pendapatan Rp 340 miliar atau meningkat 256% dari tahun sebelumnya. Adapun laba yang dibidik tentu akan tumbuh jauh signifikan dibandingkan 2021. "Leverege-nya akan kita targetkan secara konservatif antara 5%-7% dari total penjualan kita atau merge marjin," ujarnya.
Christopher menjelaskan, yang menjadi katalis positif bagi kinerja JSKY di tahun 2022 ialah dari pasar ekspor di mana pihaknya akan meningkatkan kualitas sertifikasi, melihat kebutuhan serta akan masuk ke pasar Eropa dan Amerika lebih dalam lagi. Adapun dengan mengantongi sertifikasi UL (Underwriters Laboratories Inc.) dan IEC (International Electrotechnical Commission), Sky Energy Indonesia dapat masuk ke negara-negara yang sebelumnya belum dijajaki.
Rencananya sertifikasi ini akan selesai pada bulan Maret sehingga di tahun 2022 JSKY masih punya waktu 9 bulan untuk memasukkan produk/produksinya ke pasar ekspor yang lebih luas. Christopher mengungkapkan, untuk memperkuat pasar ekspor, JSKY akan menambah sasaran market baru yang semula didominasi oleh Amerika Serikat, kini ada Inggris, Jepang, Taiwan, dan Yunani.
Sedangkan untuk pasar lokal, JSKY memiliki dua strategi yakni menyasar program pemerintah dan masuk ke segmen retail untuk pengembang properti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News