Reporter: Merlinda Riska | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Meski baru menginjak semester II tahun ini, PT Skybee Tbk sudah menyadari kinerjanya sampai akhir tahun tak akan menggembirakan. Perusahaan berkode SKYB di Bursa Efek Indonesia ini memprediksi mencetak penurunan pendapatan dibandingkan dengan tahun lalu.
Namun, paling tidak Skybee masih menaruh asa tak merugi tahun ini. "Tahun ini kinerja masih tertekan seperti tahun lalu, tapi semoga tidak merugi," Direktur Skybee Meiliana Widjadja kepada KONTAN, Minggu (6/7).
Harapan Skybe bertumpu pada dari dua sumber pendapatan tersisa, yakni PT Kaswall Dinamika Indonesia dan PT Sinergitama Komindo. Di tiga bulan pertama tahun ini, Kaswall yang bergerak di bisnis media billing mendominasi kontribusi pendapatan hingga Rp 242,25 miliar, atau 99,57% terhadap total pendapatan Rp 243,29 miliar. Sisanya dari bisnis penjualan telepon seluler dan lain-lain.
Dua perusahaan tersebut adalah sisa dari anak perusahaan Skybee yang telah dilepas demi efisiensi. "Kami fokuskan untuk berbisnis di bidang-bidang yang masih memberi masukan ke perusahaan dan melepas anak-anak usaha yang tidak memberikan kontribusi," terang Meiliana.
Sedikit kilas balik, setelah melepas PT Skye Sab pada Mei 2014 lalu, pada Juni 2014 Skybee melepas kepemilikanya di PT Intouch Innovative Indonesia. Intouch adalah perusahaan sektor perdagangan dan jasa telekomunikasi.
Melongok laporan keuangan Skybee dua tahun belakangan, pendapatan perusahaan ini turun dari Rp 1,72 triliun di 2012 menjadi Rp 1,35 triliun di 2013. Dus, jika 2012 masih untung 7,65 miliar, di 2013 Skybee merugi Rp 10,58 miliar. Di kuartal I–2014, Skybee masih merugi Rp 4,39 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News