CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.514.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.945   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.196   149,03   2,11%
  • KOMPAS100 1.099   26,87   2,51%
  • LQ45 869   25,52   3,02%
  • ISSI 220   3,58   1,65%
  • IDX30 445   13,29   3,08%
  • IDXHIDIV20 535   15,93   3,07%
  • IDX80 126   3,28   2,68%
  • IDXV30 128   1,76   1,39%
  • IDXQ30 148   4,07   2,83%

Smart Factory Training Center, Percepat Proses Digitalisasi UMKM


Selasa, 03 Desember 2024 / 07:35 WIB
Smart Factory Training Center, Percepat Proses Digitalisasi UMKM
ILUSTRASI. Menteri UMKM Maman Abdurrahman dalam peresmian Smart Factory Training Center di BINUS @Bekasi yang juga bertujuan membantu UMKM dalam meningkatkan daya saing mereka di pasar global.


Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Francisca bertha

KONTAN.CO.ID - BEKASI. BINUS University meresmikan Smart Factory Training Center yang terletak di kampus BINUS @Bekasi. Lewat pusat pelatihan ini, UMKM juga bisa mempercepat proses digitalisasi dan meningkatkan kapasitas produksi mereka. 

Pusat pelatihan ini bertujuan untuk mendorong transformasi digital di sektor industri manufaktur Indonesia, dengan fokus tidak hanya pada peningkatan keterampilan mahasiswa, juga untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dalam meningkatkan daya saing mereka di pasar global.

George Wijaya Hadipoespito, Vice President BINUS Higher Education, menjelaskan, Smart Factory Training Center untuk memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja yang terampil dalam mengoperasikan teknologi canggih di era Industri 4.0.

"Pusat pelatihan ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan tenaga kerja terampil yang mampu mengoperasikan teknologi canggih di era Industri 4.0," ujarnya saat peluncuran Smart Factory Training Center, Senin (2/12).

Selain bagi mahasiswa, Smart Factory Training Center juga dapat memberi dampak positif bagi UKM Indonesia. Pelatihan yang diberikan di pusat ini dirancang untuk membantu UKM, terutama yang bergerak di sektor manufaktur, dalam mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka.

Baca Juga: Menteri Koperasi: Kementerian Koperasi Membidik Generasi Muda

Program-program pelatihan yang ditawarkan, seperti pelatihan dasar hingga lanjutan dengan peralatan canggih, juga akan memberikan sertifikasi yang diakui oleh Dinas Ketenagakerjaan dan memenuhi standar internasional.

Maman Abdurrahman, Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), menekankan pentingnya kolaborasi antara Indonesia dan Korea dalam mendorong digitalisasi sektor UKM.

"Dari kerjasama ini, sebetulnya saya ingin sampaikan bahwa kita punya kekuatan di market, Korea punya kekuatan di teknologi. Ini yang mau coba dikolaborasikan," ungkap Maman usai acara peluncuran Smart Factory Training Center. 

Maman juga berharap, kolaborasi ini akan memberi manfaat besar bagi UMKM di Indonesia.

"Dengan bentuk kolaborasi antara Indonesia dengan Korea, di mana di Korea yang didorong bagian terdepan adalah Indonesia, bekerja sama dengan BINUS University, ini terlihat bahwa ada hope ataupun ada peluang bagi usaha-usaha kecil dan menengah untuk menaikkan volume produksi mereka," jelasnya.

Baca Juga: Bank Mandiri Taspen Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Gelar Program Mantapreneur Kerjasama ini, harapannya, dapat membantu UMKM Indonesia, terutama yang di sektor manufaktur, untuk mempercepat proses digitalisasi dan meningkatkan kapasitas produksi mereka. Menurut Maman, teknologi dari Korea akan memainkan peran kunci dalam mempercepat transformasi ini.

"Korea dengan kemampuan teknologinya, mereka mencoba melakukan kerjasama dengan kita untuk membantu peningkatan produksi dari masing-masing usaha kecil dan menengah kita," katanya.

Maman juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak untuk mendorong perkembangan UKM Indonesia.

"Kami dari Kementerian UMKM bersama-sama dengan BINUS University dan teman-teman dari Indonesia-Korea berharap, kerjasama seperti ini mau kita dorong terus dan tentunya mau kita perbanyak justru sekaligus di sektor-sektor yang lainnya," kata Maman.

Pusat pelatihan ini juga tidak hanya terbatas pada sektor otomotif, tetapi juga memberikan dukungan kepada UKM yang bergerak di sektor pangan dan makanan.

Baca Juga: Kolaborasi Indibiz, Digiserve dan Microsoft dalam Mendukung Digitalisasi UKM

"Tadi kita lihat sudah ada beberapa teman-teman pengusaha-pengusaha menengah kita dari sektor pangan, makanan, juga food industry sudah ikut juga nanti dibantu dengan harapan saudara-saudara kita itu usaha kecil dan menengah produksinya bisa bertambah," tambah Maman.

Dengan adanya pelatihan ini, Maman juga mengharapkan, dapat tercipta peningkatan pendapatan bagi UKM Indonesia, yang pada gilirannya akan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.

"Produksi bertambah, pendapatan bertambah, dan tentunya ini akan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan dan kemanfaatan bagi usaha-usaha kecil dan menengah kita," ujarnya.

Dengan kerjasama ini, BINUS University bersama Kementerian UMKM dan mitra industri dapat terus memperkuat daya saing UKM Indonesia dan memberikan dampak positif bagi perkembangan sektor manufaktur di Tanah Air.

Selanjutnya: Suku Bunga Deposito Bank BNI Hari ini, Selasa (3 Desember 2024)

Menarik Dibaca: Bawa Dampak Positif, 81 Kreator Indonesia Sabet TikTok Awards 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×