Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Smartphone China semakin membanjiri pasar Indonesia. International Data Corporation (IDC) menyatakan, smartphone dengan vendor berbasis di China memiliki market share sebesar 31% di kuartal pertama 2017.
Pangsa pasar ponsel China ini naik tajam dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada kuartal I-2016 lalu, market share Oppo, Lenovo, dkk baru 23%.
IDC mengungkapkan bahwa vendor yang berbasis di China ini melakukan banyak aktivitas marketing yang banyak mendukung penjualan smartphone di Indonesia dengan menggunakan billboards, flyer, TV, bahkan menyewa brand ambassador.
OPPO dan Vivo menjadi brand yang patut diperhatikan di pasar Indonesia dengan langkah jor-joran marketing, hingga layanan purnajual yang dapat membalik stigma negatif terhadap ponsel China selama ini.
Lebih jauh vendor berbasis China ini memposisikan produk mereka di segmen menengah dengan harga US$ 200 hingga US$ 400.
Kenaikan pangsa pasar ponsel China ini berbanding terbalik dengan ponsel global seperti Samsung dan Apple. Lini ponsel global, dicatat IDC mengalami penurunan market share menjadi 47% dari 51% untuk periode yang sama, meski tetap menjadi penguasa pasar terbesar di Indonesia.
Pangsa pasar ponsel lokal juga ikut tergerus yaitu menjadi 17% dari 20%. Tapi, menurut IDC, hal ini tak menjadikan produsen lokal seperti Advan, Polytron, dan Evercoss berhenti mengembangkan sistem operasi dan fitur terdepan.
"Lima besar smartphone vendor di kuartal I-2017 adalah Samsung, OPPO, Asus, Advan, dan juga Lenovo (termasuk Motorola)" dalam siaran media IDC, Rabu (19/7).
Secara keseluruhan IDC mencatat, ada pengiriman 7,3 juta unit ponsel ke Indonesia selama periode Januari-Maret 2017 lalu, naik 13% dibanding kuartal I-2016 lalu. Namun, jika dibanding kuartal IV-2016 (Oktober-Desember), pengiriman ponsel asing ke Indonesia ini turun 15% year on year.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News