Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha smelter memberikan tanggapan beragam seputar usulan pemerintah untuk mengganti atau mengalihkan proyek pembangkit fosil ke pembangkit EBT.
Holding Industri Pertambangan, MIND ID menyambut positif rencana pemerintah mendorong peralihan proyek pembangkit pada industri smelter.
Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyampaikan usulan penggunaan dana transisi energi Just Energy Transition Partnership (JETP) untuk peralihan proyek pembangkit pada proyek-proyek smelter.
Baca Juga: Kementerian ESDM: Pembahasan JETP Hampir Final
Nantinya, proyek-proyek pembangkit yang akan dibangun diusulkan untuk diganti dengan menggunakan pembangkit EBT.
Direktur Operasi dan Portfolio MIND ID Danny Praditya mengungkapkan, pihaknya menantikan rencana tersebut.
"Kalau misalnya ada inisiatif seperti yang disampaikan tentu kami sangat mendukung," kata Danny ditemui di Hotel JS Luwansa, Selasa (14/2).
Danny melanjutkan, saat ini pelaku usaha sering dihadapkan pada komitmen terkait Environmental, Social and Governance (ESG) dan Sustainable Development Goals (SDG) ketika mencari sumber pendanaan.
Meski demikian, Danny belum bisa merinci lebih jauh mana saja proyek-proyek pembangkit pada industri smelter yang potensial untuk dialihkan.
Baca Juga: Pakai Dana JETP, Pemerintah Tawarkan Industri Smelter Beralih ke Pembangkit EBT
Sementara itu, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas mengungkapkan, pihaknya saat ini berfokus untuk tetap mengoperasikan sendiri pembangkit yang sudah direncanakan untuk industri smelter.
Selain itu, mempertimbangkan sisa masa operasi yang akan berakhir pada 2041, ia menilai peralihan pembangkit tidak akan ekonomis.
"Kalau harus bangun (pembangkit baru) itu 7 tahun, izin 2041 habis, secara keekonomian gak masuk," kata Tony.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News