kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.819.000   -7.000   -0,38%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Smelter Terbakar, Freeport Bakal Ajukan Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga


Rabu, 23 Oktober 2024 / 16:54 WIB
Smelter Terbakar, Freeport Bakal Ajukan Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga
ILUSTRASI. Kamis (27/6), PT Freeport Indonesia memulai operasi smelter tembaga di area Kawasan Industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur. Freeport Indonesia berencana kembali ajukan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga imbas kebakaran fasilitas pabrik asam sulfat


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia (PTFI) berencana kembali mengajukan perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga imbas kebakaran fasilitas pabrik asam sulfat di Smelter Manyar, Gresik pada Senin (14/10).

President and Chief Executive FCX Kathleen Quirk dalam Laporan Kuartal III 2024 menyebutkan, insiden kebakaran yang terjadi menyebabkan fasilitas smelter baru memerlukan upaya perbaikan.

"PT Freeport Indonesia (PTFI) kini tengah bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia untuk memberikan izin ekspor konsentrat tembaga hingga operasional smelter kembali pulih," ungkap Kathleen, dikutip Rabu (23/10).

Sebelumnya, PTFI memperoleh izin ekspor konsentrat tembaga dan lumpur anoda pada 2 Juli 2024 yang berlaku hingga Desember 2024. Sesuai peraturan yang ada, PTFI berkewajiban membayar 7,5% bea ekspor untuk konsentrat tembaga.

Baca Juga: Sudah Penuhi Syarat, Freeport dan MIND ID Bahas Perpanjangan Izin dan Divestasi 10%

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas mengungkapkan investigasi secara menyeluruh tengah dilakukan pasca insiden kebakaran smelter Manyar pada Senin, 14 Oktober 2024.

Tony menjelaskan, insiden kebakaran telah sepenuhnya ditangani. Pihaknya telah melakukan beberapa kali tahapan pengujian serta melewati tahapan trial & error beberapa kali sejak Juni-September 2024.

"Namun memang yang terjadi ini adalah suatu musibah dan kami sangat menyesali kejadian tersebut. Saat ini kami me-review kembali seluruh proses agar tidak terulang kembali," ungkap Tony dalam keterangan video yang diperoleh Kontan, Selasa (15/10).

Tony menjelaskan, kebakaran melanda fasilitas gas cleaning plant atau tempat pemisahan gas bersih.

Fasilitas ini dinilai berperan penting untuk menjalankan produksi yang ramah lingkungan. Pasalnya gas CO2 hasil produksi dapat dikonversi menjadi asam sulfat untuk bahan baku pupuk dan kebutuhan lainnya.

"Kami akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab kebakaran dan melakukan assesment terhadap kerusakan yang terjadi," imbuh Tony.

Baca Juga: Sinergi dengan CUAN, Petrosea (PTRO) Beberkan Rencana Ekspansi dan Peluang Akuisisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×