Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai tindak lanjut dari MoU antara Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dengan Menteri BUMN Erick Thohir mengenai sinergi membantu UKM di sektor ritel, Smesco Indonesia yang merupakan BLU dari Kementerian Koperasi dan UKM menjalin kerja sama dengan perusahaan plat merah PT Kimia Farma Tbk dalam membangun pemasaran produk herbal dan spa UKM.
Teten mengapresiasi adanya dukungan dari Kimia Farma terhadap pemasaran dari produk UKM terutama sektor kesehatan. Dengan adanya sinergi tersebut Teten berharap, dapat dimanfaatkan pelaku UKM di tanah air untuk mendapatkan akses pemasaran yang lebih luas. Kerja sama tersebut juga menjadi dorongan bagi UKM untuk meningkatkan kualitas produknya.
Baca Juga: 100 Koperasi besar Indonesia bukukan akumulasi aset Rp 66,6 triliun
"Kita tahu ada 1.300 gerai Kimia Farma di berbagai daerah ini market yang besar. Banyak produk UMKM yang bagus tapi terkendala di hilirnya terutama saat pandemi covid. Dengan kerjasama ini saya kira akan membantu temen UMKM kita," jelas Teten saat Preskon Virtual Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembentukan kerja sama dalam pengembangan koperasi dan UKM, antara Smesco Indonesia dengan PT Kimia Farma Tbk, Rabu (3/3).
Direktur Utama Smesco Indonesia Leonard Theosabrata menyebut, kerja sama ini disambut positif para pelaku UKM karena sistem pembayarannya tidak memberatkan. Leo menjelaskan sistem pembayarannya ialah Beli Putus dengan retur 14 hari.
"Sistem pembayaran dilakukan 14 hari setelah barang masuk. Begitu juga promosi produk akan dilakukan secara bersama-sama," jelas Leo.
Di batch pertama ini sudah ada 259 UKM yang sudah mendaftar. Dari total UKM tersebut melalui kurasi yang dilakukan Smesco bersama Kimia Farma diperoleh 43 UKM dengan total 174 produk.
Pendaftaran disebut masih terus akan dibuka dan bagi UKM yang berminat ikut dalam skema tersebut, Leo menjelaskan dapat mengunjungi website Smesco untuk info selengkapnya.
"Persyaratan produk dari kimia Farma akan dipenuhi, seperti izin produk dari BPOM dan lainnya sesuai ketentuan berlaku. Yang telah terkurasi sebanyak 43 UKM dengan total jumlah produk 174 produk. Tahap satu kurasi sudah disampaikan di Kimia Farma. Pendaftaran dibuka terus, seleksi terus kita lakukan," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma Verdi Budidarmo berharap kerja sama ini dapat mempermudah akses pasar bagi produk UKM serta meningkatkan promosi dan penjualan produk UKM.
Pihaknya akan memberikan fasilitas display produk untuk mendukung penjualan produk koperasi dan UKM yang telah memenuhi standar dan selaras dengan industri 4.0.
Baca Juga: Fenomena Mr Hu, Menkop minta komitmen Shopee kembangkan UMKM dan dorong produk lokal
"Produk akan disediakan di ritel atau gerai Kimia Farma baik itu dari sisi penjualan ataupun dari sisi display yang di offline store. Kedua adalah melalui proses penjualan di online store Kimia Farma dalam hal ini adalah KF mobile yang sudah digunakan masyarakat," kata Verdi.
Verdi menambahkan, sinergi tersebut dijalankan melalui kegiatan penyediaan sarana dan prasarana serta inisiasi dan fasilitasi akses pasar. Termasuk kolaborasi program Pelatihan Peningkatan Mutu Produk seperti branding packaging/kemasan, desain, food safety, dan standarisasi produk Koperasi dan UKM.
Sebagai informasi, selain dengan Kimia Farma, KemenkopUKM juga telah bekerja sama dengan beberapa BUMN dalam pendampingan UMKM, seperti Bank Himbara dalam pembiayaan UMKM, BGR dalam mengembangan warung pangan, PT KAI dalam menyediakan dukungan logistik, PT Pertamina dalam pemberdayaan UKM bidang energi, hingga PT Angkasa Pura dalam pendampingan UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News