Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk berharap pendapatan yang lebih baik di separuh kedua tahun ini. Di periode pertama 2016 lalu, emiten berkode saham SMSM tersebut melaporkan kenaikan penjualan mini 4%.
Lidiana Widjojo, Sekretaris Perusahaan PT Selamat Sempurna Tbk bilang, seperti tahun sebelumnya, penjualan semester dua memang lebih baik dari semester pertama. "Faktornya tak hanya dilihat dari daya beli tetapi juga aktivitas (pembelian) rutin yang dilakukan," kata Lidiana, kepada KONTAN, Rabu (21/9).
Hingga saat ini, portofolio penjualan SMBR masih mengandalkan ekspor dengan porsi 70%, sisanya dari dalam negeri 30%. Asal tahu saja, pada separuh pertama 2016, penjualan SMSM tercatat Rp 1,34 triliun, naik 4% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Meski penjualan naik, di periode pertama 2016, kinerja ekspor SMSM meleset dari harapan, yakni turun sebesar 3%, menjadi Rp 865 miliar. Adapun pada periode yang sama tahun 2015 lalu, ekspor SMSM tercatat Rp 895 miliar.
Penurunan ekspor terkait dengan lesunya aktivitas ekonomi di pasar global. Asal tahu saja, SMSM merupakan produsen komponen filter dan radiator mobil yang telah mengekspor produknya ke-115 negara. Di pasar dalam negeri, SMSM memasok komponen tersebut untuk kebutuhan perakitan mobil Datsun dan juga Isuzu.
Namun, portofolio penjualan di dalam negeri terbesar SMSM bukanlah dari pabrikan, melainkan dari pasar pengganti (replacement).
Filter dan radiator merupakan komponen mobil yang memiliki masa pakai. Maka itu, ketika populasi mobil bertambah, maka akan berbanding lurus dengan permintaan filter dan radiator. "Sekitar 90% penjualan domestik kami untuk pasar pengganti," kata Lidiana.
Tahun ini, SMSM mengalokasikan belanja modal sekitar Rp 100 miliar yang sumber dananya dari internal. Sampai Juni, dana yang terpakai baru Rp 38,53 miliar, digunakan untuk line balancing, peremajaan mesin dan pembelian mould and dies. "Sampai akhir tahun sisanya digunakan untuk hal yang sama," jelas Lidiana.
Adapun target penjualan dan laba sampai akhir tahun, Lidiana yang berkantor di Jakarta itu, belum mau berkomentar. Dalam menjalankan bisnis komponen otomotif, SMSM mengandalkan produksi dari pabrik di Tangerang dan Jakarta.
Adapun produksi pabrik tersebut baru mencapai 50%-60% dari kapasitasnya. Dalam satuan angka, kapasitas produksi filter SMSM mencapai 100 juta filter per tahun. Sedangkan kapasitas produksi radiator mencapai 2 juta unit per tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News