kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Snapcart Indonesia survei layanan antar makanan, ini jawaranya


Kamis, 25 November 2021 / 18:15 WIB
Snapcart Indonesia survei layanan antar makanan, ini jawaranya
ILUSTRASI. Kepatuhan Protokol Kesehatan di Restoran: Warga dengan menggunakan masker di sebuah restoran di Tangerang Selatan, Senin (22/11).


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Snapcart Indonesia, perusahaan riset digital mengeluarkan hasil riset online mengenai pemimpin pasar industri pesan antar makanan (e-delivery) pada konsumen dan merchant di Indonesia.

Riset yang pertama kali diadakan di Indonesia ini dilakukan pada Oktober 2021 dan didasarkan pada pasar di kawasan Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi); dan pasar kedua yakni kota besar Bandung, Surabaya, Medan, Lampung, Purwokerto, Banjarmasin, Samarinda, dan Makassar. Survei ini juga melibatkan 500 pemilik restoran dan toko makanan-minuman pengguna aplikasi pesan-antar makanan, dan 570 konsumen pengguna aplikasi pesan-antar makanan.

Hasil riset menunjukkan 82% restoran dan toko makanan-minuman menggunakan aplikasi GrabFood untuk layanan mereka, diikuti GoFood (71%) dan ShopeeFood (28%). Sebanyak 42% merchant dalam riset ini mengatakan mereka telah memanfaatkan aplikasi pesan-antar makanan setidaknya dalam 12 bulan terakhir.

Survey juga menemukan rata-rata penjualan harian merchant dari penggunaan GrabFood sebesar Rp 750.000. Lebih tinggi 13% dibanding menggunakan GoFood sebesar Rp670 ribu.

Merchant di Jabodetabek melaporkan penjualan dengan aplikasi GrabFood lebih tinggi 10% dibanding GoFood. Sedang di kota yang lebih kecil seperti Purwokerto, penjualan merchant dengan menggunakan aplikasi GrabFood lebih tinggi 16% dibanding menggunakan GoFood.

Astrid Wiliandry, Direktur Snapcart Indonesia mengatakan jika riset industri pesan-antar makanan biasanya fokus pada konsumen. Dalam riset ini, pihaknya melakukan pendekatan yang lebih mendalam dan holistik, mencakup konsumen dan merchant, untuk mengetahui aspek kompetitif dari masing-masing pelaku industri.

"Itulah mengapa kami memasukkan juga survey merchant dalam riset ini. Apa yang kami temukan dalam riset ini, antara konsumen dan merchant seperti dua sisi koin yang sama, keduanya mempunyai kecenderungan yang serupa. Sebagai contoh, kami menemukan konsumen menggunakan GrabFood lebih sering dan membelanjakan uang lebih banyak saat menggunakan GrabFood, seperti juga merchant menggunakan dan mendapatkan penjualan lebih banyak saat menggunakan GrabFood,” kata dia sebagaimana dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan, di Jakarta (24/11).

Ia melanjutkan, di antara konsumen pengguna aplikasi pesan-antar makanan, hanya 36% yang mengatakan baru menggunakan aplikasi pesan-antar makanan dalam 12 bulan terakhir. Sedangkan 54% konsumen mengaku penggunaan aplikasi pesan-antar makanan meningkat selama pandemi.

Sedangkan mengenai popularitas, ShopeeFood dibelakang GrabFood dan GoFood, karena ShopeFood merupakan pendatang baru di pasar. Sebanyak 100% konsumen tahu dan mengenal GoFood dan GrabFood, sedang 52% tahu ShopeeFood. Data yang sama menunjukkan 92% dan 90% konsumen telah berpengalaman menggunakan aplikasi GrabFood dan GoFood. Sedangkan 35% telah pernah menggunakan ShopeeFood.

Data preferensi menunjukkan 54% responden memilih GrabFood sebagai aplikasi pesan-antar makanan yang mereka rekomendasikan, diikuti GoFood (34%) dan ShopeeFood (12%).

Riset juga menemukan rata-rata konsumen menggunakan GrabFood 6 kali dalam sebulan, sedang GoFood 5 kali dalam sebulan. Rata-rata volume pemesanan melalui GrabFood juga lebih tinggi 11% daripada GoFood.

“Kami menemukan faktor non-promo ketika konsumen memilih aplikasi yang hendak digunakan, seperti variasi dan jumlah restoran dan makanan yang tersedia dalam aplikasi, kemudahan menggunakan aplikasi, dan kecepatan mendapatkan driver,” tambah Astrid.

Menurut Astrid, salah satu yang menarik di dalam survey ini tentang loyalitas merek. Survey menemukan 85% konsumen setuju bahwa GoFood merek yang disukai orang Indonesia. Sedang 90% konsumen berpendapat

Grab lebih bermanfaat bagi masyarakat Indonesia, dimana 84% konsumen menilai hal yang sama terhadap Gojek. Sedangkan untuk merchant, 94% dan 91% setuju GrabFood dan GoFood sama-sama disukai konsumen Indonesia.

Sebagai tambahan informasi dari survey, 95% merchant merasa Grab turut banyak membantu pertumbuhan bisnis dan wiraswasta di Indonesia, dimana 93% merchant merasakan hal yang sama terhadap Gojek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×