Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Garuda Indonesia Persero Tbk (GIAA) mengatakan masih ingin fokus membenahi kondisi internal dan memaksimalkan usaha mengajak penumpang kembali terbang.
Mengenai insentif atau dana talangan senilai Rp8,5 triliun, Direktur Utama GIAA, Irfan Setiaputra mengatakan proses pencairan masih terus berproses hingga kini.
"Dana talangan itu masih berproses hingga kini, sejalan dengan itu kita mau fokus internal untuk memaksimalkan effort meningkatkan penerbangan dan mengajak penumpang kembali bepergian dengan pesawat," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (24/9).
Sebagai informasi, GIAA akan menerima dana talangan tahun ini sebagai dukungan pemerintah menopang keuangan perseroan di tengah pandemi Covid-19. Bantuan tersebut memiliki tenor 3 tahun dengan waktu jatuh tempo pada tahun 2023.
Baca Juga: Tingkatkan daya saing ekspor maritim, Garuda Indonesia buka rute kargo Manado-Narita
Irfan melanjutkan, pihaknya juga ikut mendukung pencairan stimulus kepada industri penerbangan. "Bantuan pemerintah tentu kami dukung," sambung dia.
Sedangkan, untuk okupansi, Irfan mengakui tahun ini masih sangat sulit membalik kondisi okupansi seperti pencapaian di masa sebelum pandemi. Hal ini diakibatkan karena kuota penumpang yang dijatah tidak boleh melebihi 70%.
Ia juga menambahkan, mengalami penurunan signifikan sejak penerapan PSBB Jilid II Jakarta. Pada titik terendahnya, ia menyebut maskapai hanya mampu meraup 15% okupansi dari normal.
"Begitu ada pengumuman PSBB, hanya bisa serap sekitar 15%. Tapi saat ini mulai pulih lagi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News