Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina dikabarkan telah menandatangani nota kesepahaman untuk pembelian LPG, bensin, dan minyak mentah dari Amerika Serikat (AS). Demikian disampaikan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto kepada Reuters pada Selasa (8/7). Pembelian ini bagian dari negosiasi tarif impor dengan AS.
Tak hanya Pertamina, Airlangga mengatakan, FKS Group dan Sorini Agro Asia Corporindo juga telah menandatangani perjanjian untuk membeli jagung dari Cargill.
Sebelumnya, Wakil Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengatakan, pihaknya masih menunggu kelanjutan dari hasil negosiasi Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dengan AS sebelum memutuskan membeli minyak dan LPG dari AS.
Baca Juga: Pertamina Sudah Teken MoU Pembelian Minyak dan LPG dari AS
Namun, Indonesia menyatakan komitmennya untuk membelanjakan hingga US$ 34 miliar atau sekitar Rp 551,1 triliun (asumsi kurs Rp16.209 per US$), dengan alokasi sekitar US$ 15,5 miliar atau Rp 251,24 triliun untuk sektor energi.
Di sisi lain, VP Corporate Communication, PT Pertamina (Persero) Fadjar Djoko Santoso menanggapi bahwa kerja sama dengan AS berupa optimalisasi penyediaan feedstock atau minyak mentah untuk ketahanan energi nasional.
"Serta potensi kerja sama lainnya dengan sektor kilang hilir," kata Fadjar kepada Kontan, Rabu (9/7).
Sebelumnya diberitakan Reuters pada Senin (7/7), Pemerintah Indonesia dan sejumlah perusahaan asal Amerika Serikat bakal meneken nota kesepahaman (MoU) senilai US$ 34 miliar pada Senin, waktu setempat. Kesepakatan tersebut mencakup sektor energi serta perdagangan komoditas pangan.
Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Pujo Setio mengungkapkan, beberapa perusahaan yang terlibat dalam penandatanganan termasuk PT Pertamina (Persero), ExxonMobil, dan Chevron.
"Nilai MoU yang akan ditandatangani mencapai US$ 34 miliar," ujar Pujo, Senin (7/7).
Baca Juga: Indonesia Tetap Kena Tarif Impor 32%, Beli Minyak dan LPG dari AS Tetap Lanjut?
Lebih lanjut, Pujo menjelaskan selain sektor energi, kesepakatan ini juga mencakup pembelian sejumlah komoditas pertanian asal Amerika Serikat, seperti kedelai, jagung, dan kapas.
Sayangnya, Pujo belum merinci secara spesifik proyek atau kerja sama apa saja yang akan dijalankan oleh masing-masing perusahaan dalam kesepakatan ini. Namun, kerja sama tersebut disebut menjadi bagian dari upaya memperkuat hubungan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Adapun penandatanganan MoU dijadwalkan berlangsung pada Senin sore waktu Amerika Serikat.
Sebagai catatan, kerja sama antara Indonesia dan AS di sektor energi, terutama migas dan transisi energi, menjadi sorotan dalam beberapa tahun terakhir. Pertamina sebelumnya sudah menjalin kemitraan strategis dengan ExxonMobil untuk pengembangan teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS/CCUS), serta pengembangan hidrogen.
Selanjutnya: Promo Alfamart Kebutuhan Dapur 1-15 Juli 2025, Beli 1 Gratis 1 Kewpie Saus Wijen
Menarik Dibaca: Promo Alfamart Kebutuhan Dapur 1-15 Juli 2025, Beli 1 Gratis 1 Kewpie Saus Wijen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News