kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal data center, Telkom tak hanya jago kandang


Rabu, 17 Juni 2015 / 16:41 WIB
Soal data center, Telkom tak hanya jago kandang


Reporter: Hendra Gunawan | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Soal Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Indonesia boleh berbangga. Salah satu perusahaan telekomunikasinya yakni PT Telkom Tbk terus menjejakan kakinya ke sejumlah negara. Yang terbaru, Telkom mendirikan data center di Jurong Park, Singapura.

Founder IndoTelko Forum Doni Ismanto Darwin mengatakan, sejatinya tak mudah bagi sebuah perusahaan telekomunikasi untuk melakukan ekspansi ke negeri orang. Karena standar yang diterapkan dan kompetisinya sangat tinggi.

“Telkom bisa mendapatkan tanah di data center di Jurong Park, Singapura, itu tak mudah, tanah di sana kan sulit sekali, kompetisi ketat. Nah, proposal dari Telin Singapura (anak usaha Telkom) yang pertama disetujui, kita harusnya bangga, artinya bisa mengalahkan pemain internasional karena pasti yang ikut bidding pemain top, Singapura kan salah satu hub internet internasional,” kata Doni, Rabu (17/6).

Diungkapkannya, sejak tujuh tahun berdiri, Telin Singapura telah memiliki dua Data Center di Singapura dan mampu melayani perusahaan multinasional.

“Kalau saya lihat, Telin Singapura ini memang bentuk nyata ekspansi Telkom. Bermain di luar dan melayani pasar luar negeri. Artinya, Telkom bukan jago kandang. Semoga ini menjadi inspirasi bagi pemain lainnya,” ujarnya.

Sebelumnya, Telkom menyatakan investasi pembangunan data center di Singapura difokuskan untuk menarik pendapatan dari pelanggan korporasi di Singapura. Dan diharapkan layanan tersebut dapat ditawarkan mirroring ke Indonesia sehingga nantinya bisa dilayani dari Indonesia.  Sehingga, Indonesia dapat menjadi hub untuk komunikasi Internet atau data ke berbagai negara.

Gandeng mitra

Advisor Indonesian Cloud Forum Mochammad James Falahuddin menambahkan, dalam mengembangkan bisnis teknologi informasi sangat wajar jika menggandeng mitra yang ahli di bidangnya.

“Telkom kan selama ini kuat di infrastruktur, sementara arahnya kalau bermain Teknologi Informasi itu di solusi. Biar catch up cepat, harus digandeng pemain yang sudah ahli. Implementasi strategi itu bisa dilihat di pembentukan TelkomTelstra, dan kabarnya tak lama lagi dengan SingTel untuk menggarap pasar aplikasi,” tuturnya.

Menurutnya, hal yang perlu  diperhatikan dalam pendirian perusahaan patungan dengan mitra asing adalah mengenai isu keamanan. Namun, hal ini bisa diatasi dengan menunjukkan komitmen transparansi.

“Isu keamanan bisa dinyatakan sejak awal. Biasanya aplikasi itu kan disesuaikan dengan pasar yang dituju, tentu keamanan harus diperhatikan. Isu keamanan ini paling krusial di orang yang menjalankan. Lihat saja NSA, bolongnya kan karena Edward Snowden bicara,” katanya.

Seperti diketahui, Telkom berencana membentuk perusahaan patungan dengan Singapore Telecommunication Limited (SingTel). Pembentukan perusahaan patungan tersebut untuk menggarap pasar solusi TI di berbagai sektor usaha dengan memanfaatkan kapasitas data center di Indonesia yang sudah dimiliki Telkom.

Pemilihan SingTel sebagai mitra dikarenakan perusahaan ini memiliki pengalaman dalam penyediaan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan multinasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×