Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan proses negosiasi divestasi 14% saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) masih berlangsung.
Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Ing Tri Winarno mengungkapkan, proses negosiasi masih berlangsung.
"Negosiasi masih berlangsung, apakah (harga) ketinggian atau tidak ya nanti ada negosiasi. Ruang itu masih terbuka, misalnya kalau dilihat harga saham INCO 3 bulan terakhir kan Rp 4.600, saat ini kan sudah RP 4.300. Itu pun jika sesuai dengan harga saham, tetapi kan mesti ada diskon tertentu," ungkap Tri dalam Konferensi Pers Subsektor Minerba, Selasa (16/1).
Baca Juga: Negosiasi Harga INCO Rampung Akhir Januari 2024, Inilah Jejak Panjang Divestasi Vale
Plt Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Bambang Suswantono mengungkapkan, proses perpanjangan izin dan divestasi harus dicermati dari sisi diplomatik. Menurutnya, saat ini mayoritas smelter nikel didominasi China.
"Ini satu-satunya non-China, berarti kita harus bantu, kita amankan agar kesan internasional untuk investasi di Indonesia ini sehat, tidak melihat hanya China saja," imbuh Bambang.
Sebelumnya, Vale Canada Limited (VCL) dikabarkan meminta divestasi 14% saham INCO dihargai setara 1,5 kali dari nilai buku alias price to book value (PBV) INCO.
Baca Juga: Divestasi Saham Vale Indonesia Tinggal Tunggu Kesepakatan Harga
"Gak benar lah minta 1,5 kali. Kalau kita harapkan kesepakatannya segera dilaksanakan dan kalau tidak bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, kita akan berpikir (opsi) lain," kata Arifin dalam Konferensi Pers, Senin (15/1).
Meski demikian, Arifin tak merinci lebih jauh soal opsi lain yang bakal ditempuh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News