kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal Insiden Paparan H2S di PLTP Sorik Marapi, berikut kronologinya


Rabu, 10 Februari 2021 / 19:54 WIB
Soal Insiden Paparan H2S di PLTP Sorik Marapi, berikut kronologinya
ILUSTRASI. Pembangunan PLTP (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi) Sorik Marapi


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan insiden paparan gas Hidrogen Sulfida (H2S) di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Sorik Marapi merupakan mal operasional yang dilakukan oleh PT Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP).

Insiden di PLTP yang berlokasi di Mandailing Natal, Sumatera Utara, ini mengakibatkan 5 orang meninggal, 46 orang menjalani perawatan di Rumah Sakit, 3 orang rawat jalan, dan 1 orang mendapat perawatan medis.

Kejadian ini bermula pada 25 Januari 2021, tepatnya pukul 11.30, saat dilakukan persiapan pembukaan sumur SMP-T02 untuk commissioning PLTP Sorik Marapi Unit II yang berkapasitas 15 MW.

Sekitar pukul 12.00 WIB, tim Welltest mulai membuka sumur SMP T-02 dan muncul kepulan fluida berwarna gelap dari ujung silencer serta bergerak secara horizontal ke area sawah dan ladang selama 3 menit.

Baca Juga: ESDM: Sebelum kasus PLTP Sorik Marapi, insiden paparan gas H2S jarang terjadi

Kemudian, muncul uap panas bumi berwarna putih yang mengalir secara vertikal. Sekitar 10 menit kemudian, salah seorang warga menerobos masuk ke area well pad dan meminta sumur ditutup karena beberapa orang pingsan di area sawah.

Lantas, SMGP segera menghentikan kegiatan well discharge dan melakukan evakuasi warga yang terdampak.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menyampaikan, pihaknya telah membentuk tim investigasi dan diberangkatkan ke lokasi kejadian pada 26 Januari 2021 lalu. Saat ini, proses penyusunan laporan hasil investigasi.




TERBARU

[X]
×