Reporter: Tim KONTAN | Editor: Indah Sulistyorini
KONTAN.CO.ID - Pemerintah kini sedang fokus untuk mencapai target penurunan emisi karbon. Hal ini dibuktikan dengan target pemerintah menuju net zero emission pada tahun 2060. Target tersebut juga mendapat respon baik dari berbagai badan usaha milik negara (BUMN), salah satunya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI/kode saham SMCB).
Anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) itu konsisten berinisiatif untuk mempercepat dekarbonisasi lewat proyek panel surya pada salah satu pabrik semen SMCB yang berlokasi di Tuban, Jawa Timur. Tak hanya itu, tenaga surya juga bermanfaat mendorong efisiensi operasional pabrik perseroan di Tuban.
Direktur Utama SMCB Lilik Unggul Raharjo menjelaskan, Indonesia berada di sepanjang garis khatulistiwa dengan iradiasi energi matahari rata-rata 4,80 kWh/m2/hari. SMCB sendiri berada pada posisi geografis dengan iradiasi energi matahari di atas rata-rata nasional, yaitu mencapai 5,4 kWh/m2/hari. Berdasarkan hasil studi kelayakan yang telah dilaksanakan, SBI berpotensi mengembangkan fasilitas panel surya pabrik sistem on grid dengan kapasitas terpasang hingga 7 Mwp.
“Selain pemanfaatan bahan bakar alternatif untuk substitusi batu bara pada proses produksi semen, energi tenaga surya juga merupakan wujud konkret komitmen kami terhadap pembangunan berkelanjutan. Selain operasional yang lebih efisien, proyek ini berkontribusi pada dekarbonisasi yang telah dicanangkan SIG untuk mendukung program pemerintah dan bagian dari upaya kolektif global untuk menyelamatkan bumi yang kita tinggali,” ucap Lilik.
Untuk mempercepat pemanfaatan energi tersebut, SMCB telah menandatangani kontrak proyek panel surya dengan PT Energi Mitra Indika Tenaga Surya (EMITS) di Narogong, 31 Januari 2023. Lilik menambahkan, SMCB akan memanfaatkan tenaga surya untuk menggantikan energi listrik pada operasional pabrik, kantor, dan fasilitas pendukung lainnya. Proyek ini akan menjadi proyek percontohan panel surya rooftop dalam skala lebih besar yang diterapkan oleh anak usaha dalam lingkup grup SIG.
Berdasarkan catatan Kontan.co.id, pada tahun 2022 lalu SMCB juga telah menandatangani kesepakatan pemanfaatan bahan bakar alternatif dari sampah perkotaan alias refuse-derived fuel (RDF) yang diproses dari fasilitas RDF di tempat pembuangan sampah sementara (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Pemanfaatan RDF sebesar 150 ton per hari dari Bantargebang ini akan menjadi bagian dari upaya SMCB dalam berkontribusi memecahkan masalah sampah kota. Selain itu, penggunaan RDF ini akan meningkatkan substitusi batubara selain dari limbah industri dan biomassa khususnya di Pabrik Narogong, Bogor, Jawa Barat.
Sedangkan secara operasional, SMCB telah menjalankan usaha yang terintegrasi dengan semen, beton siap pakai, serta layanan pengelolaan limbah menggunakan empat pabrik semen di Narogong (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), Tuban (Jawa Timur), dan Lhoknga (Aceh), dengan total kapasitas 14,8 juta ton semen per tahun dengan total karyawan mencapai lebih dari 2.000 orang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News