Reporter: Leni Wandira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) tetap optimis mencatatkan kinerja positif hingga akhir tahun 2024 meskipun menghadapi tantangan berupa penurunan laba dan pendapatan pada kuartal III 2024.
Melansir laporan keuangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih SMCB pada kuartal III 2024 tercatat sebesar Rp322,53 miliar (Rp47 per saham), turun 23,67% dibandingkan Rp553,55 miliar (Rp61 per saham) pada periode yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan bersih perusahaan juga turun 2,45% menjadi Rp8,74 triliun dari Rp8,96 triliun pada kuartal III 2023.
Corporate Communications Manager SMCB, Novi Maryanti menjelaskan penurunan ini terutama dipengaruhi oleh kontraksi konsumsi pasar retail, yang merupakan 70% dari total penjualan industri semen.
“Pasar retail sangat terdampak dengan penurunan ini. Namun, kami optimis akan ada perbaikan konsumsi pasar domestik yang mulai pulih, terutama menjelang akhir tahun,” ujar Novi kepada KONTAN, Senin (18/11).
Baca Juga: Implementasi Rantai Pendingin Berbasis Energi Surya, GIZ Gandeng Sejumlah Pihak
Untuk mendukung pemulihan kinerja, SMCB menyiapkan sejumlah langkah strategis. Salah satu fokus utama adalah pengembangan produk semen ramah lingkungan (semen hijau) yang diharapkan mampu memenuhi kebutuhan proyek infrastruktur dan perumahan.
“Kami mendorong akselerasi transisi industri hijau dengan produk yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan efisiensi kepada pelanggan,” tambahnya.
Selain itu, SMCB sedang menyelesaikan proyek pengembangan dermaga dan fasilitas produksi di Tuban, Jawa Timur, yang akan mulai melayani permintaan pasar ekspor, khususnya ke Amerika Serikat, pada tahun 2025.
“Meski tidak bisa kami rinci, serapan capex tahun ini berjalan sesuai rencana untuk mendukung proyek strategis tersebut,” jelas Novi.
Sebagai bagian dari SIG Group, SMCB juga memperkuat sinergi dalam pengelolaan pasar mikro serta optimalisasi produk turunan semen. “Inovasi di seluruh lini operasi terus digencarkan, mulai dari efisiensi energi, bahan baku, hingga distribusi, untuk meningkatkan daya saing perusahaan di tengah persaingan yang ketat,” ujarnya.
Meskipun menghadapi tantangan, SMCB tetap optimis mampu tumbuh sejalan dengan perbaikan pasar.
“Kami harapkan konsumsi pasar domestik akan membaik, sehingga pertumbuhan kinerja perusahaan juga in line dengan market recovery,” pungkasnya.
Baca Juga: Solusi Bangun Indonesia (SMCB) Genjot Penjualan Semen
Selanjutnya: Indonesia to Review Palm Oil Export Levies, Policy May Not Change
Menarik Dibaca: 18 Cara Menurunkan Berat Badan Tanpa Olahraga, Cocok untuk Anda yang Mager
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News