Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Laode Sulaeman menyebut tidak ada masalah dari pembatalan pembelian BBM impor milik PT Pertamina oleh SPBU swasta karena mengandung etanol.
Menurut Laode, BBM yang batal dibeli oleh SPBU swasta itu bisa digunakan sendiri oleh SPBU Pertamina.
"Itu masih bisa dipakai sendiri oleh Pertamina, jadi tidak ada masalah," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor BKPM, Selasa (7/10/2025).
Ke depan, Laode menyebut SPBU swasta dan Pertamina akan melakukan pemeriksaan bersama kandungan BBM impor dari Pertamina.
Baca Juga: ESDM Buka Peluang Tambah Kuota Impor SPBU Swasta pada Tahun Depan
Hal ini guna memastikan BBM yang akan dibeli sesuai ketentuan yang dibutuhkan oleh SPBU swasta.
"Kesepakatannya itu sama sama di cek oleh mereka," ungkapnya.
Sebagai informasi, badan usaha swasta hingga saat ini belum ada yang membeli BBM dari PT Pertamina (Persero) berbentuk base fuel, yaitu bahan bakar murni tanpa campuran aditif.
Vivo dan BP-AKR yang sebelumnya setuju membeli pasokan base fuel dari Pertamina kini membatalkan kesepakatan tersebut. Namun setelah melakukan pertemuan Pertamina dengan lima badan usaha swasta di kantor Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM, Jakarta pada Jumat (3/6/2024) lalu.
PT Vivo Energy Indonesia (Vivo), PT Aneka Petroindo Raya (APR) atau BP-AKR, dan PT AKR Corporindo sepakat untuk untuk melanjutkan pembicaraan mengenai pembelian base fuse Pertamina.
Baca Juga: Bensin Campur Etanol, Ini Dampaknya pada Performa Kendaraan
“VIVO, APR, dan AKR sudah sepakat untuk menindaklanjuti pembicaraan lebih teknis dan tindak lanjut tahap selanjutnya," ucap Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV, Senin (6/10/2025).
Sementara untuk Exxon dan Shell masih perlu berkoordinasi dengan kantor pusat terkait rencana membeli base fuel dari Pertamina.
"Shell masih perlu berkoodinasi dengan kantor pusatnya spesifik pemenuhan compliance vendor, dan Exxon akan berdiskusi untuk kebutuhan November karena masih memiliki stok," kata Roberth.
Selanjutnya: Adi Sarana Armada (ASSA) Kejar Pertumbuhan Pendapatan 10%&Laba 15% hingga Akhir 2025
Menarik Dibaca: 7 Alasan Jamu Kunyit Asam Bagus untuk Wanita, Bantu Cegah Osteoporosis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News