Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri agribisnis saat ini dikuasai oleh korporasi. Hal tersebut dianggap memberikan keuntungan besar bagi sebagian masyarakat.
"Pengelolaan pangan seharusnya dilakukan petani," ujar Henry Saragih, Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) saat diskusi Hari Pangan, Senin (16/10).
Henry bilang, pengelolaan lahan oleh petani dianggap tidak efisien. Namun, akibat keterbukaan pengelolaan bisnis pangan membuat pangan tidak menjadi bisnis yang dilindungi.
Oleh karena itu dalam rangka hari pangan, SPI meminta pemerintah menegakkan kedaulatan pangan. Saat ini Indonesia mengklaim tidak melakukan impor jagung. Namun Henry bilang sejalan dengan itu impor gandum naik hingga lebih dari 7 juta ton pada 2017.
Selain itu benih yang digunakan dalam industri agribisnis didominasi oleh produksi perusahaan. "Produksi benih masih menggunakan produksi perusahaan padahal petani sudah bisa produksi sendiri," terang Henry.
Sejalan dengan itu, Zainal Arifin Fuad, International Coordinator Committee (ICC) La Via Campesina mengatakan korporasi mendominasi industri pangan. "Pada industri benih, hampir 55% total produksi hanya dikuasai oleh tiga perusahaan," jelas Zainal.
Selain benih, komponen lain dalam pertanian juga hanya dikuasai oleh perusahaan. Pada industri Agrikimia, tiga perusahaan menguasai 51%. Sementara pada industri peralatan pertanian tiga industri menguasai 49% total produksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News