Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serikat Petani Indonesia (SPI) mengklaim produktivitas padi petani Indonesia cukup untuk memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.
Ketua Pusat Perbenihan Nasional (P2N) SPI, Kusnan mengatakan saat ini produktivitas lahan padi meningkat dari rata-rata 6 ton/ha menjadi 8 hingga 10 ton/ha.
"Jadi pasti cukup karena di lapangan juga panen setiap bulan ada dan tidak terputus," jelas Kusnan pada Kontan.co.id, Rabu (12/9).
Mengacu pada data BPS tahun 2022, produksi beras juga mencapai 31,54 juta ton. Menurutnya jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca Juga: Wilmar Bantah Dugaan Monopoli Harga Gabah
Hanya saja, lanjutnya, hasil panen beras petani banyak di kuasai oleh perusahaan swasta alih alih yang seharusnya menyerap adalah Bulog. "Maka dari itu beras tidak tersebar di masyarakat," jelas Khusnan.
Hal demikianlah yang menjadikan Bulog tidak mampu menguasai cadangan beras pemerintah dari petani. Sehingga harga beras di pasar mudah mengalami fluktuasi harga.
Baca Juga: KPPU Bakal Panggil Wilmar Terkait Dugaan Monopoli Gabah Petani
Diketahui, berdasarkan hasil Survei Kerangka Sampel Area (KSA), pada tahun 2022, luas panen padi mencapai sekitar 10,45 juta hektar atau mengalami kenaikan sebanyak 40,87 ribu hektar (0,39 persen) dibandingkan tahun 2021.
Sementara itu, produksi padi tahun 2022 yaitu sebesar 54,75 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jika dikonversikan menjadi beras, produksi beras tahun 2022 mencapai sekitar 31,54 juta ton, atau naik sebesar 184,50 ribu ton (0,59 persen) dibandingkan dengan produksi beras tahun 2021.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News