Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) tahun ini membidik peningkatan pendapatan sebesar 28% hingga 30% tahun ini dari pendapatan tahun 2023.
Hingga kini, SRAJ sendiri belum mengeluarkan laporan keuangan tahun 2023. Di sisi lain, pihaknya menargetkan kenaikan ebitda sebesar 35% hingga 45% tahun 2024.
"Di tahun 2024, kami targetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 28% hingga 30%,” jelas Mark Lee Kristomo CFO SRAJ pada paparan publik insidentil, Rabu (21/2).
Baca Juga: SRAJ Proyeksikan Operasional Rumah Sakit di IKN pada Semester II 2024
Mark menilai potensi pasar rumah sakit di Indonesia terus berkembang dan masih sangat panas alias potensial. Ke depannya, SRAJ akan terus lakukan penambahan rumah sakit secara organik di lokasi atau daerah strategis.
SRAJ mengatakan pihaknya masih terus akan fokus pada pembangunan rumah sakit di kawasan Jabodetabek, Jawa Timur dan Jawa Barat.
Saat ini SRAJ memiliki total 6 rumah sakit di Tangerang, Jakarta Selatan, Bogor, Jakarta (Kuningan), Surabaya, dan Bandung dengan total 1.120 tempat tidur, dan luas lahan 88.916 m².
Dengan rencana bisnis tahun ini di IKN, SRAJ diperkirakan menambah rumah sakitnya menjadi 7 unit di 2024. Dalam jangka waktu hingga 2027, SRAJ menargetkan dapat membangun 10 unit hingga 12 unit rumah sakit dengan kapasitas 2.200 tempat tidur.
Sementara itu, hingga periode 30 September 2023, SRAJ meraih kenaikan pendapatan sebesar 29,61% year on year (yoy) menjadi Rp 1,81 triliun. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 1,40 triliun.
Pendapatan SRAJ selama periode Januari-September 2023 masih didominasi pendapatan rawat inap yang mencapai Rp 810,25 miliar. Angka ini meningkat 61,57%, dari semula Rp 501,47 miliar.
Kemudian ada pendapatan obat-obatan sebagai kontributor terbesar kedua dengan nilai Rp 423,90 miliar. Dan disusul pendapatan poliklinik Rp 274,13 miliar, laboratorium Rp 189,29 miliar, radiologi Rp 103,66 miliar, hemodialisa Rp 25,47 miliar, dan pemeriksaan medis Rp 15,50 miliar.
Namun, SRAJ masih membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 39,62 miliar. Angka ini meningkat dibandingkan Rp 36,41 miliar per 30 September 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News