Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) memproyeksikan kenaikan pendapatan semester satu tahun ini. Salah satu faktor yang mendongkrak pendapatan itu adalah momentum Lebaran.
Welly Salim, Sekretaris Perusahaan Sritex menuturkan, pendapatan perseroan diproyeksikan bisa naik 44,60% di semester satu tahun ini jika dibandingkan semester satu tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan didukung penjualan yang terjadi menjelang Lebaran. "Kuartal dua didukung Lebaran. Pada Juni lalu banyak pesanan untuk Lebaran, terutama dari divisi kain dan benang," kata Welly pada KONTAN, Jumat (11/7)
Kenaikan pesanan itu tak hanya dalam bentuk bahan baku benang dan kain saja. Tetapi juga dalam bentuk pesanan baju ke pabrik garmen Sritex. Pesanan baju itu banyak datang dari pasar ekspor.
Melihat kondisi itu, perseroan optimistis kinerja pendapatan bisa naik 44,6% menjadi Rp 3,4 triliun di semester satu tahun ini. Proyeksi itu naik jika dibandingkan realisasi pendapatan semester satu tahun lalu sebesar Rp 2,35 triliun. "Biasanya kalau semester satu pendapatan kami sekitar 45% dari target," kata Welly.
Adapun target penjualan Sritex tahun ini adalah Rp 7,2 triliun atau naik 22% jika dibandingkan realisasi penjualan Sritex tahun 2013 lalu Rp 5,9 triliun. Salah satu cara untuk menggenjot penjualan itu adalah dengan memperbesar pasar ekspor garmen.
Welly mengaku sudah mendapatkan pesanan dari beberapa negara tujuan ekspor baru, yakni Eropa Timur.
Di atas kertas, Sritex menargetkan produksi garmen sebanyak 14 juta potong. Jumlah itu diharapkan bisa menyumbang 18% dari target penjualan Sritex tahun ini. Tahun lalu, segmen garmen hanya berkontribusi 14% dari total penjualan perseroan.
Dalam tiga tahun mendatang, segmen garmen diproyeksikan berkontribusi sampai 25%. "Divisi garmen akan naik karena permintaan ekspor kian banyak," ujar Welly.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News