Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Maskapai Sriwijaya Air sepertinya cukup mendapat berkah dari angkutan mudik lebaran 2016. Di samping mengantongi izin penerbangan tambahan yang melonjak dua kali lipat dibanding tahun lalu, tingkat keterisian (load factor) pesawat yang dioperasikan, rupanya juga mencapai angka 95%. Mulai dari H-10 sampai H+10, perseroan menyediakan 191.000 kursi tambahan.
“Prediksinya lebaran memang naik,” ujar Agus Soedjono, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air, Kamis (14/7).
Hanya saja, ia masih belum bisa membeberkan bagaimana pengaruh pendapatan lebaran tahun ini terhadap kinerja keuangan perusahaan.
Dalam kesempatan itu, Agus hanya mengatakan, pemasukan perusahaan saat lebaran mengingkat mengikuti peningkatan jumlah izin penerbangan tambahan yang diperolehnya. Tahun lalu, Sriwijaya Air hanya mengantongi izin penerbangan tambahan masih sekitar 80.000 kursi.
Tak hanya menyangkut tingkat load factor, kali ini Sriwijaya Air juga berhasil mencatatkan tingkat ketepatan waktu yang cukup lumayan.
Rata-rata tingkat on time performancenya mencapai 87%. Perseroan hanya mengalami keterlambatan dan kendala akibat aktivitas erupsi gunung Bromo yang mulai aktif seusai lebaran kemarin.
“Untuk yang ke Malang kemarin kami sempat kena dua hari ditutup, tapi penumpang tetap enggak ada yang refund. Mereka mau dialihkan ke Surabaya,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News