kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,06   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Startup dan komunitas bersinergi kembangkan potensi ekonomi digital di daerah 3T


Jumat, 04 Desember 2020 / 11:12 WIB
Startup dan komunitas bersinergi kembangkan potensi ekonomi digital di daerah 3T
ILUSTRASI. Seorang perajin dari kelompok UMKM Salvador Dali menunjukan produk kerajinan tangan kalung pada pameran UMKM


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mengembangkan potensi ekonomi digital di daerah terdepan, terluar, dan tertinggal (3T), pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melaksanakan program Dayamaya.

Program ini mengajak para pelaku Startup e-Commerce, Komunitas, Kelompok masyarakat dan UMKM digital bersinergi mengembangkan potensi serta membuat solusi tepat guna bagi masyarakat di daerah 3T.

Danny Januar Ismawan, Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah Kominfo berharap dengan peran startup, komunitas, dan UMKM yang terlibat bisa mempercepat kemajuan di daerah 3T. 

Baca Juga: Hadapi krisis, Jokowi minta lembaga-lembaga di Indonesia buang ego sektoral

“Saat ini sudah ada lima inisiatif, dari 18 yang terpilih pada tahun 2019, yang mulai berproses di masyarakat. Kami yakin dengan peran serta mereka, akan segera terjadi perubahan di daerah 3T menuju ke arah yang lebih baik,” kata Danny dalam keterangan resminya, Jumat (4/12).

Tiga diantaranya telah memberikan kontribusi kepada masyarakat yaitu Atourin, Cakap, dan Jahitin. Atourin merupakan perusahaan teknologi di sektor pariwisata yang menyediakan jasa dan layanan baik secara online maupun offline untuk industri pariwisata Indonesia.

Pada tahun 2019, perusahaan ini menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi pemandu wisata di Natuna melalui program Dayamaya.

Reza Permadi Tim Operasional Atourin mengatakan, sudah ada 10  pemandu wisata di Natuna sudah memiliki lisensi pada tahun 2019. Mereka lebih berani melakukan self branding dan mulai memanfaatkan media sosial untuk melakukan promosi. Ia berharap akan ada lebih banyak lagi pemandu wisata yang berlisensi.

Di masa pandemi ini, salah satu program Atourin  adalah melakukan pelatihan secara daring bagi pemandu wisata se-Indonesia. Perusahaan ini  mengajarkan bagaimana cara membuat tur virtual. Salah satu sektor yang paling terdampak akibat pandemi adalah pariwisata.

Dengan pelatihan ini, diharapkan pemandu wisata dapat memanfaatkan internet untuk menghadirkan layanan virtual tour baik kepada wisatawan dalam negeri maupun mancanegara.

Selaras dengan Atourin, Cakap sebagai platform online pembelajaran bahasa asing mendukung pengembangan daerah wisata dengan meningkatkan kemampuan masyarakat dari sisi penguasaan bahasa, utamanya bahasa Inggris.

Melalui program Dayamaya pada tahun 2019, Cakap telah menyelenggarakan digital assessment di Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Sumba Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menggunakan standarisasi CEFR (The Common European Framework of Reference for Languages).

Baca Juga: Kehadiran bank digital dinilai sangat mendesak

Program melibatkan peserta setingkat pelajar SMA sebanyak 250 orang, kegiatan ini dilakukan secara daring melalui ruang belajar digital dalam sebuah kelas online yang diisi oleh guru bahasa Inggris asing (ESL Teacher).

Menurut Tommy Yunus CEO Cakap, kemampuan berbahasa Inggris sangat penting dalam usaha mengembangkan daerah wisata, karena menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi jumlah wisatawan dalam menciptakan pariwisata berkelanjutan.

“Di masa pandemi ini kami menggelar program pelatihan secara daring bagi penggiat dan pelaku pariwisata yang tentu saja difasilitasi oleh BAKTI, Kementerian Pariwisata dan pemerintah daerah. Cakap selaku mitra platform pembelajaran memberikan kesempatan kepada masyarakat pelaku industri pariwisata untuk belajar bahasa Inggris secara gratis. Untuk menjadi peserta dapat  mendaftar dengan mengakses website resmi Cakap,” kata Tommy.

Sejauh ini sudah ada beberapa daerah yang mendaftar di Cakap yaitu Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Sulawesi Utara dan Bangka Belitung.

Dengan mengikuti pelatihan, menurut Tommy peserta nantinya akan mendapatkan akses kelas webinar, materi pembelajaran dalam bentuk ebook, akses video pembelajaran, kuis untuk evaluasi dan mengukur kemampuan bahasa Inggris selama program, pendampingan oleh guru profesional dan lokal fasilitator, serta mendapatkan sertifikat penyelesaian di akhir program.

Sementara  Jahitin Academy memberdayakan SDM dengan meningkatkan skill para penjahit di Provinsi NTT, khususnya di Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

Melalui workshop pengolahan limbah kain tenun, Jahitin  mengajarkan bagaimana cara mengolah limbah tenun menjadi produk yang bernilai jual, seperti untuk membuat cushion pillow.

Tidak hanya itu, Jahitin juga membantu para penjahit agar dapat lebih mudah mengakses pasar. Dampaknya saat ini penjahit di Sumba sudah mendapatkan akses langsung berhubungan dengan Dinas Perdagangan.

Baca Juga: Kemenkop UKM: Pemerintah sudah menyiapkan banyak skema pemulihan ekonomi nasional

Di masa pandemi, Jahitin melakukan pelatihan kepada para penjahit bagaimana cara membuat masker sesuai dengan standar kesehatan yang difasilitasi oleh BAKTI dan Kementerian Desa, dan Pemberdayaan Daerah Tertinggal.

Sebagai sebuah bangsa, Indonesia merupakan negara yang memiliki keberagaman, dalam membangun daerah 3T pemerintah tentu tidak dapat bekerja sendiri. Untuk itu, peran dari para startup dan komunitas sangat diperlukan untuk bersama-sama bersinergi mempercepat pembangunan di daerah  3T.

“Dengan merangkul stakeholder strategis, kami yakin kita akan memiliki daya atau berdaya untuk bersama-sama membawa perubahan di daerah 3T. Utamanya perbaikan dari sisi perekonomian berbasis ekonomi digital. Hal ini selaras dengan campaign yang kami angkat, yaitu Berdaya Bersama,” jelas Ari Soegeng Wahyuniarti, selaku Kepala Divisi Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk Masyarakat Kominfo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×