Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Broom, startup platform digital untuk ekosistem mobil bekas mengumumkan pendanaan Pra-Seri A senilai US$ $10 juta atau setara Rp 155 miliar yang dipimpin oleh Openspace, dengan partisipasi dari MUFG Innovation Partners dan BRI Ventures, bersama dengan investor putaran terdahulu AC Ventures dan Quona Capital.
CEO & Co-Founder Broom Pandu Adi Laras mengungkapkan, produk layanan utama Broom, buyback, menyediakan modal kerja jangka pendek kepada showroom melalui layanan penjualan mobil temporer.
Nantinya skema ini memungkinkan pemilik showroom menjual inventori mobil mereka secara sementara, menggunakan dananya untuk upaya bisnis lainnya, dan membeli kembali mobil tersebut saat jatuh tempo.
Baca Juga: Startup Dinilai Perlu Biasakan Bootstrapping
“Selama proses, showroom juga masih dapat menjual mobil tersebut ke pelanggan, sehingga pemilik showroom dapat mengoptimalkan perputaran inventarisnya maupun modal kerjanya,” ujar dia dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Selasa (14/3).
Selain itu, Broom juga menawarkan platform manajemen showroom digital yang membantu mereka mengoperasikan bisnis lebih efisien. Aplikasi ini memungkinkan penjualan antar showroom dalam ekosistem Broom, sehingga dapat semakin mempercepat perputaran inventaris.
Sebagai tambahan, dalam setahun terakhir, Broom memcatatkan transaksi yang terjadi di platform Broom telah mencapai US$300 juta atau Rp 4,65 triliun dengan skema Buyback.
Broom juga berhasil merangkul lebih dari 5.000 showroom mobil bekas serta membuka 6 cabang di Jabodetabek, Surabaya, dan Yogyakarta. Hasilnya, Gross Merchandise Value (GMV) Broom telah meningkat 16 kali lipat dari tahun ke tahun.
“Secara rata-rata, Broom berhasil meningkatkan ukuran inventaris, penjualan, dan profitabilitas showroom sebesar tiga kali lipat,” sambungnya.
Pandu menambahkan dengan pendanaan ini, Broom akan melanjutkan diversifikasi layanan serta mengembangkan teknologinya lebih jauh untuk melayani lebih banyak showroom.
Baca Juga: Perusahaan-Perusahaan yang Terkena Dampak Runtuhnya SVB
“Broom juga ingin meningkatkan kapasitas modal Buyback agar dapat menangani volume transaksi yang lebih tinggi. Sebelum ini, Broom telah mendapatkan fasilitas kredit senilai $12 juta atau Rp 186 miliar dari DBS Indonesia dan BRI,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News