kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Steel Pipe Industry optimis pertumbuhan laba bersih empat kali lipat di akhir tahun


Kamis, 11 Oktober 2018 / 18:55 WIB
Steel Pipe Industry optimis pertumbuhan laba bersih empat kali lipat di akhir tahun
ILUSTRASI. Pipa baja ISSP atau Spindo


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .

Dari sisi pabrikan, ISSP selalu membeli bahan baku sesuai dengan order yang sudah ada sebelumnya. Serta melakukan pengaturan prioritas dimana yang diproduksi ialah produk yang dianggap fast moving terlebih dahulu, baru setelah itu jenis produk by order, sehingga dipastikan tidak ada waste atau penumpukan produk yang tidak habis terjual.

Saat ini kapasitas terpasang pabrik ISSP mencapai 600.000 ton per tahun, Johannes mengatakan belum ada rencana menambah lini produksi baru. Kondisi saat ini, harga bahan baku baja telah naik kisaran 20%-30% dibandingkan tahun lalu, menurut Johannes harga produk ISSP telah naik rata-rata 40% dibandingkan tahun 2017.

Mengintip laporan keuangannya, penjualan bersih ISSP bertumbuh 32,15% pada semester I 2018 menjadi Rp 2,08 triliun dari Rp 1,58 triliun pada periode yang sama di tahun 2017. Kenaikan penjualan ditopang oleh tingkat penjualan lokal maupun ekspor yang mengalami pertumbuhan.

Penjualan lokal ISSP naik 29,9% menjadi Rp 1,98 triliun, sedangkan penjualan ekspor tumbuh hampir dua kali lipat, yakni 99,1% menjadi Rp 101,8 miliar. Penjualan tersebut meliputi barang pipa spiral, pipa air, pipa mekanis, pipa hitam, engsel, dan sebagainya.

Namun, di saat yang sama ISSP juga mencatat penambahan beban pokok pendapatan yang signifikan. Beban pokok pendapatan perusahaan naik 43,26% year on year menjadi Rp 1,84 triliun dari sebelumnya Rp 1,28 triliun. Kenaikan beban pokok pendapatan terutama disebabkan oleh membengkaknya biaya pembelian bahan baku dan beban pabrikasi.

Bahkan pembelian bahan baku melebihi 10% ke sejumlah perusahaan meningkat drastis sebesar 126,49% menjadi Rp 1,52 triliun dari sebelumnya hanya Rp 670,98 miliar. Adapun, pembelian bahan baku paling banyak dilakukan dengan PT Krakatau Steel Tbk, PT Hanwa Indonesia, dan Baosteel Singapore Pte Ltd.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×