kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.676   -36,00   -0,22%
  • IDX 8.522   -48,37   -0,56%
  • KOMPAS100 1.180   -7,88   -0,66%
  • LQ45 857   -6,19   -0,72%
  • ISSI 299   -0,47   -0,16%
  • IDX30 443   -3,74   -0,84%
  • IDXHIDIV20 513   -5,47   -1,05%
  • IDX80 133   -0,97   -0,73%
  • IDXV30 136   -0,47   -0,35%
  • IDXQ30 142   -1,30   -0,91%

Stok BBM Jelang Nataru Naik Jadi 27 Hari, Impor Pertalite Masih 60%


Selasa, 25 November 2025 / 15:30 WIB
Stok BBM Jelang Nataru Naik Jadi 27 Hari, Impor Pertalite Masih 60%
ILUSTRASI. Kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM) di spbu pertamina kaasan Bintaro, tangerang Selatan, Banten, Senin (22/9/2025). Berdasarkan data Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Pertamina mengoperasikan 13.603 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dari total 15.917 SPBU di Indonesia. Pertamina menguasai pangsa pasar 85,47 %. Sementara sisanya, 2.314 SPBU milik badan usaha (BU) swasta hanya menguasai 14,53 % pasar./KONTAN/Carolus agus Waluyo.


Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) untuk periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) aman.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menyampaikan, pemerintah telah menetapkan peningkatan ketahanan stok nasional dari standar 23 hari menjadi 27 hari.

“Untuk persiapan BBM untuk Nataru, ya kita kan juga ini akan meningkatkan stok di dalam negeri,” ujar Yuliot di Jakarta, Selasa (25/11/2025).

Yuliot menegaskan kebutuhan stok yang lebih tebal ini juga mempertimbangkan rangkaian hari besar setelah Nataru, mulai dari Imlek hingga Ramadhan dan Idul Fitri.

Baca Juga: Pertamina Tambah Pasokan BBM Jelang Nataru dari Produksi dalam Negeri dan Impor

Selain meningkatkan stok, pemerintah juga melihat kebutuhan tambahan untuk BBM bersubsidi Pertalite. Yuliot mengungkapkan kebutuhan nasional Pertalite mencapai 39 juta kiloliter (KL) per tahun. Dari jumlah tersebut, sekitar 60% masih dipenuhi dari impor.

“Jadi, kalau kita refleksikan untuk kebutuhan kita dalam satu tahun untuk Pertalite itu sekitar 39 juta kiloliter. Jadi 39 juta kiloliter, ya kita masih impor sekitar 60% untuk Pertalite,” jelasnya.

Sebelumnya, PT Pertamina Patra Niaga menegaskan adanya tambahan pasokan untuk mengamankan kebutuhan Nataru. Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Ega Legowo Putra menyebut tambahan pasokan berasal dari peningkatan produksi kilang serta impor.

"Tentu kita akan menambah produksi dari kilang dan juga ada beberapa tambahan impor yang kita akan datangkan," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Ega Legowo Putra usai rapat tertutup dengan Komisi XII DPR RI, Senin (24/11/2025).

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Pasok 100 MB BBM ke SPBU Vivo

Pertamax Turbo dan Pertalite menjadi dua produk yang mendapat tambahan suplai. Untuk Pertamax Turbo, tambahan pasokan berasal dari Kilang Cilacap dan Balongan serta impor. Sementara untuk Pertalite, meski mayoritas diproduksi dalam negeri, Pertamina tetap menambah impor guna mempertebal stok.

Adapun tambahan volume Pertalite untuk periode Nataru mencapai 1,4 juta KL. Dengan tambahan tersebut, Pertamina menargetkan ketahanan stok BBM bersubsidi berada pada level 22–23 hari.

"Oleh karena itu sampai dengan akhir November ini nanti kami akan terus meningkatkan stok. Jadi kami melakukan penambahan stok," kata dia.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Tunggu Pembelian BBM SPBU Swasta hingga Akhir Desember 2025

Selanjutnya: Menhaj: Arab Saudi Bakal Periksa Kesehatan Jemaah Haji Secara Acak di Bandara

Menarik Dibaca: Promo Sociolla Payday 25 November-3 Desember, Cushion-Sunscreen Diskon sampai 70%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×