kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Stok daging aman menjelang natal dan tahun baru


Rabu, 06 Desember 2017 / 09:34 WIB
Stok daging aman menjelang natal dan tahun baru


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) melalui Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) memastikan bahwa ketersediaan saging sapi dan kerbau secara nasional aman jelang natal dan tahun baru.

Dirjen PKH, I Ketut Diarmita mengatakan, terdapat surplus daging sebanyak 17.183 ton. Menurut Diarmita, pemerintah juga telah berhasil menyediakan dan menstabilkan harga daging sapi pada bulan puasa ramadhan dan idul fitri tahun ini.

Menurut Ketut, prognosa kebutuhan daging sapi bulan Desember dan tahun baru sebanyak 50.479 ton, sedangkan ketersediaannya sebanyak 67.662 ton. Ketersediaan daging tersebut berasal dari sapi lokal siap potong sebanyak 29.602 ton setara 173.987 ekor, sapi siap potong ex-impor sebanyak 11.003 ton setara 55.293 ekor, stok daging sapi di gudang importir 11.249 ton dan stok daging kerbau di Bulog 18.808 ton, per 30 November 2017.

Ketut menjelaskan, rencana kedatangan daging beku sampai Desember 2017 masih ada sebanyak 16.552 ton yang berasal dari daging kerbau oleh Bulog sebanyak 6.552 ton dan daging sapi oleh importir sebanyak 10.000 ton. "Untuk mencukupi kebutuhan daging sapi, Pemerintah tetap memprioritaskan pasokan produksi dalam negeri dan melakukan pengendalian impor sesuai kebutuhan," kata Ketut, seperti yang tertera dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (6/12).

Total impor sapi dan daging sapi tahun 2017 sebanyak 197.410 ton. Jumlah ini merupakan 32,6% dari kebutuhan nasional. Jumlah impor ini pun menurun dibandingkan dengan impor tahun sebelumnya yaitu sebanyak 267.827 ton atau 41% dari kebutuhan nasional.

Ketut mengaku, Indonesia masih mengandalkan pasokan impor untuk menutupi kebutuhan daging sapi di kota-kota besar terutama untuk wilayah Jabodetabek. Meski begitu pemerintah terus mengupayakan ketersediaan daging sapi di dalam negeri melalui percepatan peningkatan populasi.

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka percepatan peningkatan populasi sapi, yaitu dengan melakukan Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB). Pemerintah juga akan memperkuat aspek perbenihan dan perbibitan melalui penguatan UPT Perbibitan untuk menghasilkan benih dan bibit unggul berkualitas. Selain itu juga menambah impor indukan, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta.

Ketut menyampaikan, jumlah kumulatif pemasukan indukan sejak 20 Oktober 2016 sampai dengan 4 Desember 2017 sebanyaj 22.862 ekor. Dia berharap adanya pertambahan indukan sapi akan mengakselerasi pertambahan populasi sapi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×