Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah isu kelangkaan stok LPG 3 kg di pengecer alias warung, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Pertamina menegaskan Bright Gas tidak akan menggantikan LPG 3 kg bersubsidi.
Kedua pihak membantah adanya rencana tersebut dan memastikan bahwa Bright Gas hanya berfungsi sebagai pelengkap pasokan LPG nonsubsidi.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Achmad Muchtasyar menegaskan Bright Gas tidak dirancang untuk menggantikan LPG 3 kg. Menurutnya, produk tersebut hanya bertujuan menambah opsi pasokan bagi masyarakat yang mampu membeli LPG nonsubsidi.
“Enggak. Itu hanya bagian dari upaya menambah suplai saja,” kata Achmad usai Konferensi Pers di Kantor Kementerian ESDM, Senin (3/2).
Baca Juga: Ada Penyesuaian Sistem Distribusi, Menteri ESDM Pastikan Tak Ada Kelangkaan LPG 3 Kg
Secara terpisah, senada dengan ESDM, Pertamina melalui anak usahanya, PT Pertamina Patra Niaga membantah kabar tersebut.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Heppy Wulansari menegaskan, Bright Gas adalah produk nonsubsidi yang tersedia dalam dua ukuran, yaitu 5,5 kg dan 12 kg, dan tidak ada varian Bright Gas berukuran 3 kg.
“Informasi bahwa Bright Gas pink nonsubsidi akan menggantikan LPG 3 kg adalah tidak benar. Produk Bright Gas saat ini hanya tersedia dalam dua kemasan, yaitu 5,5 kg dan 12 kg,” kata Heppy kepada Kontan, Senin (3/2).
Heppy juga meminta masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum diverifikasi dan menghimbau agar mencari informasi resmi melalui saluran yang disediakan Pertamina.
“Masyarakat diharapkan tidak termakan informasi-informasi yang tidak benar atau hoaks. Untuk memastikan informasi terkait BBM atau LPG Pertamina, masyarakat bisa langsung menghubungi call center 135,” imbaunya.
Kementerian ESDM sebelumnya juga telah menjelaskan bahwa isu kelangkaan LPG 3 kg di beberapa wilayah bukan disebabkan oleh pengurangan pasokan atau rencana penggantian dengan Bright Gas. Kelangkaan lebih disebabkan oleh penyesuaian sistem distribusi untuk memastikan subsidi LPG tepat sasaran.
Selanjutnya: Potensi Peringkat India Dikerek Makin Kecil
Menarik Dibaca: 14 Cara Menurunkan Gula Darah dengan Cepat dan Alami, yuk Terapkan!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News