kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Strategi Asiaplast Industries menggenjot kinerja 2018


Jumat, 01 Juni 2018 / 10:32 WIB
Strategi Asiaplast Industries menggenjot kinerja 2018
ILUSTRASI. Asiaplast Industries


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Asiaplast Industries Tbk (APLI) tengah melakukan ekspansi ke produk hasil daur ulang plastik tahun ini. Direktur Utama APLI, Wilson Agung Pranoto menjelaskan ini sebagai upaya tanggung jawab perusahaan manufaktur untuk daur ulang plastik.

Sehingga, saat ini APLI tengah fokus untuk membuat produk hasil daur ulang yang sehat serta aman untuk digunakan masyarakat.

Sementara itu, Direktur Independen APLI Rofie Soeandy mengatakan produk utama APLI terbagi menjadi empat kategori antara lain, flexible film and sheet, leatherette, rigid film and sheet, dan PET sheet.

Untuk produk elektronik sendiri APLI melalui anak usahanya menyediakan produk kulkas, show case, dan chest freezer.

Strategi usaha yang dilakukan APLI pada 2018, Rofie menjelaskan ada beberapa strategi usaha. Pertama, APLI membangun segmen pasar premium di beberapa industri dan memberikan solusi untuk kepuasan pelanggan.

Kedua, membangun image produk yang kuat di beberapa aplikasi industri. Ketiga, menerapkan standar dan sistem manajemen operasional modern seperti ISO 9001, ISO 14001, GMP, HACCP guna mencapai operasional perseroan yang sempurna.

Selanjutnya, APLI juga melakukan inovasi produk secara terus-menerus dan investasi alat-alat laboratorium. Selanjutnya, APLI juga melakukan diversifikasi produk untuk emperluas jaringan pasar baik di dalam maupun di luar negeri. “Akan tetapi saat ini masih fokus pemasaran produk di Indonesia,” kata Wilson.

Sampai saat ini, APLI belum dapat memproyeksi pendapatan kinerja keuangan untuk tahun 2018, Wilson menjelaskan saat ini sendiri bahan baku masih cenderung naik.

Seperti dalam laporan keuangan 2017, APLI mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 1,33 miliar, padahal pada tahun sebelumnya APLI masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp 12,91 miliar.

“Hal ini lantaran harga minyak bumi terus naik, sehingga biaya yang kita keluarkan juga naik, tapi ini masih kami anggap maklum,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×