kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Strategi Hartadinata Abadi (HRTA) tumbuhkan pendapatan dan laba


Selasa, 17 Agustus 2021 / 14:40 WIB
Strategi Hartadinata Abadi (HRTA) tumbuhkan pendapatan dan laba
ILUSTRASI. Logam mulia produksi PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA).


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) terus memoles bisnis emas. Strategi pengembangan produk dan penetrasi pasar terus digenjot untuk bisa mendulang kenaikan pendapatan dan laba di tahun ini.

Chief Financial Officer Hartadinata Abadi, Deny Ong menyampaikan pada tahun ini HRTA membidik peningkatan pendapatan sebesar 20% dibandingkan capaian tahun lalu. "Dari sisi laba, kami berharap bisa mencapai (pertumbuhan) dikisaran 15%," ungkapnya dalam paparan publik yang digelar secara virtual, Senin (16/8).

Sebagai gambaran, pada tahun lalu HRTA meraup pendapatan senilai Rp 4,13 triliun atau tumbuh 27,86% dibandingkan realisasi tahun 2019 yang sebesar Rp 3,23 triliun. Seiring dengan melonjaknya pendapatan, HRTA mampu mengantongi laba bersih sebesar Rp 170,76 miliar, tumbuh 13,7% dibandingkan capaian tahun 2019.

Chief Executive Officer Hartadinata Abadi Sandra Sunanto mengatakan, HRTA masih mampu mengangkat kinerja meski di tengah krisis pandemi covid-19. Selain karena adanya tren kenaikan harga emas, pada tahun lalu HRTA juga melancarkan sejumlah strategi bisnis seperti memperkuat kerjasama dengan e-commerce, menambah jaringan toko milik sendiri serta gencar melakukan product and market development.

Baca Juga: Harga logam mulai kembali rebound, ini penjelasan pengamat

"Masyarakat juga kini semakin menyadari bawah salah satu produk investasi yang digemari adalah produk emas baik perhiasan maupun logam mulia. Peluncuran produk micro gold menjadi momentum untuk kami, tidak hanya membantu meningkatkan kinerja penjualan, tapi juga minat investasi dalam bentuk logam mulia," kata Sandra.

Seperti diketahui, HRTA meluncurkan produk logam mulia dengan pecahan kecil yakni 0,1 gram, 0,25 gram, 0,5 garam, 5 gram dan 10 gram. Tak hanya membidik pasar logam mulia sebagai investasi, HRTA juga mencuil peluang dari tren logam mulia sebagai gaya hidup seperti untuk gift hadiah.

Bersama anak usaha PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Abuki Jaya Stainless Indonesia (AJSI), HRTA mengembangkan produk EmasKita dan Kencana. EmasKita merupakan logam mulia dengan pecahan 0,1 gram dan 0,25 gram, sedangkan Kencana adalah produk perhiasan dengan kadar emas 99,9%.

Melalui Aurum Collection Centre (ACC), Hartadinata pun terus memperluas jaringan penjualannya. Pada tahun lalu, Hartadinata telah menambah 21 toko perhiasan emas baru yang tersebar di wilayah Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur. Lima diantaranya didirikan di Matahari Department Store yang berlokasi di Jakarta, Depok, Palembang, Bekasi dan Surabaya.

Hingga Desember 2020, ACC Hartadinata tercatat sebanyak 65 toko. Mengingat kondisi pandemi yang masih berlangsung, HRTA akan lebih selektif lagi dalam menjalankan ekspansi gerai di tahun ini.

Baca Juga: Antam targetkan kelistrikan smelter feronikel Haltim tuntas dalam waktu dekat

Kendati begitu, kemitraan strategis terus dijalin. Sandra memberikan contoh, baru-baru ini HRTA juga membuka gerai melalui kerjasama dengan butik Logam Mulia Antam di Bandung.

"Permintaan dari pihak Matahari Department Store pun masih ada untuk menambah jumlah gerai. Tapi dengan situasi saat ini mungkin kami masih menunggu," sebut Sandra.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×