Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, meski kontribusi terhadap penjualan masih sangat kecil yakni sekitar 1%, namun HRTA tetap akan menggenjot pemasaran melalui platform online. Penetrasi pasar dilakukan lewat platform e-commerce Shopee dan Tokopedia.
Sedangkan untuk segmen business to business penjualan ke toko-toko emas mitra dan grosir, HRTA juga mengoptimalkan penjualan berbasis teknologi aplikasi melalui HRTA.Store. "Kami melihat pemasaran digital saat ini harus terus didorong sebagai salah satu strategi untuk creating demand di market," tutur Sandra.
Selain dari perhiasan emas dan logam mulia, HRTA juga sedang menggenjot lini bisnis gadai emas yang digarap oleh PT Gemilang Hartadinata Abadi (GHA) sebagai anak usaha. GHA pun telah melebarkan sayapnya melalui PT Gadai Cahaya Dana Abadi (GCDA) di Jawa Barat PT Gadai Terang Abadi Mulia (GTAM) di Jawa Timur, PT Gadai Cahaya Abadi Mulia (GCAM) di Nusa Tenggara Timur, dan PT Gadai Cahaya Terang Abadi (GCTA) di Nusa Tenggara Barat.
Baca Juga: ANTM dan HRTA Kerjasama Memoles Emaskita dan Kencana
"Kami melayani nasabah di empat provinsi. Pada akhir 2020 kami baru punya 28 unit, dan sampai hari ini kami sudah memiliki 66 unit di empat provinsi tersebut," ujar Sandra.
HRTA juga akan melancarkan ekspansi di segmen bisnis gadai emas pada tahun ini dengan menambah jaringan baru di Sulawesi Selatan. "Kami melihat bahwa ini memang potensi pasar yang sangat menjanjikan," tandas Sandra.
Untuk memuluskan sejumlah strategi usahanya, pada tahun ini HRTA mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 50 miliar. Menurut Deny Ong, sebagian besar capex tersebut akan dipakai untuk pengembangan produk logam mulia.
"Apabila diperlukan untuk peningkatan kapasitas. Tapi jika belum, kami mungkin akan menundanya di tahun depan," tutup Deny.
Merujuk pada laporan keuangan per kuartal I 2021, HRTA membukukan penjualan neto senilai Rp 1,03 triliun. Tumbuh 21,84% dibandingkan raihan pada periode yang sama tahun lalu, yang sebesar Rp 850,23 miliar.
Baca Juga: Harga emas spot bergerak di US$ 1.780,47 per ons troi
Seiring dengan kenaikan penjualan HRTA pun meraih laba bersih sebesar Rp 42,48 miliar pada kuartal I 2021. Naik 15,56% dibandingkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas indu HRTA senilai Rp 36,76 miliar pada kuartal I 2020.
Sebagai informasi, Hartadinata Abadi masuk dalam 50 perusahaan terbaik di Indonesia untuk tahun 2021 versi Forbes yang dirilis Agustus 2021. Selain menumbuhkan kinerja perusahaan, Forbes juga menilai Hartadinata telah mampu meningkatkan minat publik terhadap investasi emas.
Selanjutnya: Harga emas menguat tipis setelah pernyataan gubernur The Fed
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News