Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Program bazar yang digelar Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) diklaim efektif meningkatkan produktivitas serta penjualan UMKM perikanan.
Selain menjadi ajang transaksi, bazar ini juga berfungsi sebagai ruang promosi produk hilirisasi perikanan kepada masyarakat.
Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Tornanda Syaifullah, menjelaskan bahwa bazar KKP rutin digelar dua hari setiap awal bulan, yaitu Rabu dan Kamis, di kantor KKP Jakarta.
Sepanjang 2024, kegiatan tersebut mencatat transaksi rata-rata Rp 125 juta per pelaksanaan.
Baca Juga: Jurus KKP Tangkal Mitos Negatif Makan Ikan di Tengah Masyarakat
“Bazar ini menjadi sarana promosi hasil hilirisasi perikanan di sekitar kita sekaligus mendorong gairah UMKM untuk terus berkembang,” ujar Tornanda dalam keterangannya seperit dikutip Rabu (20/8/2025).
KKP juga menghadirkan Klinik Mutu dalam setiap pelaksanaan bazar. Program ini memberikan pendampingan teknis serta pembinaan mutu bagi pelaku usaha.
Dengan dukungan legalitas usaha seperti izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT), Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP), dan izin edar lainnya, produk yang dijual memiliki jaminan keamanan dan mutu sehingga layak dikonsumsi masyarakat.
Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana, menegaskan bahwa bazar KKP bertujuan mengenalkan produk perikanan berkualitas dengan harga terjangkau.
Baca Juga: Strategi KKP Agar Lulusan Satuan Pendidikan Kelautan Perikanan Tidak Menganggur
Menurutnya, produk olahan yang dipasarkan tidak hanya mendukung gizi masyarakat, tetapi juga mendorong kebanggaan terhadap produk buatan UMKM lokal.
“Melalui bazar ini, kami berharap masyarakat semakin gemar makan ikan sekaligus bangga terhadap produk UMKM Indonesia,” kata Erwin.
Dampak positif bazar KKP dirasakan langsung oleh pelaku UMKM. Arifiyah, pemilik UMKM Pia Mace asal Jakarta Utara, mengungkapkan bahwa sejak mengikuti bazar pada November 2023, skala produksinya meningkat signifikan.
“Awalnya produksi otak-otak ikan hanya 50–60 kilogram per bulan. Sekarang alhamdulillah bisa mencapai 200 kilogram,” ujarnya.
Baca Juga: KKP Tangkap Satu Kapal Ikan Asing dan Tertibkan 20 Rumpon Ilegal
Jika pada awal mengikuti bazar produk otak-otaknya hanya terjual 50 pack, kini Arifiyah mampu menjual hingga 2.500 pack per bulan. Bahkan, ia memberdayakan warga sekitar untuk mengolah ikan mata goyang (swanggi) menjadi otak-otak, sehingga turut menciptakan lapangan kerja baru.
Sejalan dengan keberhasilan bazar, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan kesiapan KKP dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis.
Baca Juga: Empat Pulau di Anambas Muncul Disitus Jual-Beli, Trenggono: Tidak Bisa Dijualbelikan
Menurutnya, ikan dapat menjadi sumber protein utama karena kaya omega-3 dan omega-6, berkualitas tinggi, serta terjangkau.
Selanjutnya: Pasar Kripto Tertekan Jelang Sinyal The Fed: Whale Jualan, Institusi Akumulasi
Menarik Dibaca: BMKG Catat Gempa Terkini Magnitudo 4,9 di Bekasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News