kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.686   10,00   0,06%
  • IDX 8.561   38,75   0,45%
  • KOMPAS100 1.185   5,04   0,43%
  • LQ45 859   2,29   0,27%
  • ISSI 302   2,60   0,87%
  • IDX30 443   -0,28   -0,06%
  • IDXHIDIV20 513   -0,03   -0,01%
  • IDX80 133   0,74   0,56%
  • IDXV30 137   0,50   0,36%
  • IDXQ30 142   0,13   0,09%

Strategi Prodia Widyahusada (PRDA) Capai Pertumbuhan Kinerja pada 2026


Rabu, 26 November 2025 / 14:01 WIB
Strategi Prodia Widyahusada (PRDA) Capai Pertumbuhan Kinerja pada 2026
ILUSTRASI. Gedung kantor PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA).


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menyongsong tahun 2026, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) akan fokus untuk mengembangkan layanan terapi regeneratif berbasis sel punca atau lebih dikenal sebagai stem cell. Perseroan juga akan memanfaatkan sejumlah peluang sekaligus meningkatkan kapasitas layanan yang telah ada.

Direktur Business & Marketing PRDA, Indriyanti Rafi Sukmawati menerangkan, fokus terhadap layanan stem cell dilakukan seiring tuntasnya akuisisi 30% saham PT Prodia Stemcell Indonesia (ProSTEM) pada 30 Juni 2025 lalu. 

“Investasi ini menjadi langkah strategis untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan eksponensial di sektor stem cell, yang diproyeksikan menjadi future of medicine,” kata Indriyanti kepada Kontan, Selasa (25/11/2025).

Tahun depan, Prodia juga membidik posisi sebagai South East Asia (SEA) Referral Laboratory. Untuk menuju ke sana, perseroan akan memperluas jejaring layanan diagnostiknya dengan menjalin kerjasama rujukan bersama sejumlah mitra strategis di Timor Leste, Taiwan, dan Malaysia. 

Baca Juga: PLN EPI Ungkap Potensi Peningkatan LNG Hingga 104 Kargo di Tahun 2026

Secara bersamaan, perseroan turut memanfaatkan sejumlah peluang yang ada, seperti penguatan kapabilitas research & development (R&D) untuk mendukung layanan terapi regeneratif, integrasi data diagnostik untuk riset, dan edukasi pasar untuk memperluas literasi kesehatan masyarakat. 

Lebih lanjut, PRDA juga berencana membuka cabang-cabang baru, kendati Indriyati belum dapat mengungkap detailnya lebih lanjut. Perluasan jaringan lewat Point of Care (PoC) dan penguatan kontribusi dari segmen B2B dan B2C juga akan turut dimaksimalkan tahun depan.

Belum berhenti di situ, aplikasi U by Prodia juga kata Indriyanti bakal terus disempurnakan performanya, begitu juga kemitraan dengan pelanggan korporat yang akan terus diperlebar cakupannya.

“Selain itu, Prodia juga akan terus memperkuat layanan klinik dan lab klinik di semua jejaring Prodia dengan menggandeng pihak asuransi, korporasi, dan administrator pihak ketiga,” imbuhnya. 

Adapun hingga kuartal III-2025, PRDA telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 100 miliar. 

Kata Indriyanti, alokasinya mengalir pada kegiatan rehabilitasi dan renovasi sejumlah outlet, kebutuhan relokasi, dan peningkatan kualitas juga kapasitas operasional laboratorium. Selain itu, dananya juga digunakan untuk pengembangan infrastruktur dan sistem teknologi informasi untuk mendukung operasional dan bisnis perseroan. 

Baca Juga: Summarecon Raup Penjualan Rp 600 Miliar dari Klaster Bellefont di Serpong

Bicara soal dinamika bisnis jelang akhir tahun 2025, Indiryanti mengaku, pergeseran prioritas pengeluaran masyarakat terhadap belanja kesehatan menjadi salah satu tantangan utama bisnis perseroan. Meski begitu, tantangan ini justru menjadi dorongan PRDA untuk terus memperkuat nilai tambah perusahaan.

“Kami juga melihat masih adanya peluang yang cukup besar dalam berinovasi lebih lanjut, terutama melalui digitalisasi layanan seperti aplikasi U by Prodia dan ekspansi ke sektor baru seperti terapi regeneratif,” ujar Indriyanti.

Terbaru, PRDA juga telah meluncurkan Prodia Clinical Multiomics Centre (PCMC), yang menggunakan teknologi terkini berbasis mass spectrometry dan chromatography untuk mendalami kondisi tubuh dan mendeteksi tanda-tanda penyakit lebih dini. 

Menjelang akhir tahun ini, PRDA akan terus memaksimalkan efisiensi biaya, perluasan strategis lintas regional, dan pembukaan cabang baru. PRDA juga akan fokus melayani pasar korporasi, namun tentu tanpa melewatkan pelanggan individu.

“Perseroan optimistis mampu mencapai pertumbuhan pendapatan pada kontribusi multi-segmen, khususnya segmen B2B dan B2C,” pungkas Indriyanti.

Baca Juga: Pengembang Armani Group Malaysia Bidik Pasar Indonesia

Selanjutnya: Atlet Berprestasi Akan Dijadikan ASN, Cek Rincian Gaji PNS 2025

Menarik Dibaca: Promo Alfamart Carnaval Ice Cream 26-30 November 2025, Glico Mochi Beli 4 Rp 10.000

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×